IMAN dan Islam dapat disebutkan secara bersamaan atau terpisah antara keduanya. Apabila keduanya disebutkan bersamaan, maka keduanya memiliki makna yang berbeda.
Iman mengandung makna amalan-amalan batin, sementara Islam memiliki makna amalan-amalan yang bersifat lahiriah. Dalil akan hal ini adalah hadis dari ‘Umar bin Khathab Radhiyallahu ‘anhu ketika malaikat Jibril datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Jibril bertanya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apa itu Islam?”
BACA JUGA: Muslim, Ini Adab Tidur dan Bangun Tidur
Maka Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله، وتقيم الصلاة، وتؤتي الزكاة، وتصوم رمضان، وتحج البيت الحرام
“(Islam adalah) Engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji ke Tanah Haram.” (HR. Muslim no. 8)
Lalu Jibril kembali bertanya tentang iman. Dan Rasulullah SAW menjawab,
الإيمان: أن تؤمن بالله، وملائكته، وكتبه، ورسله، واليوم الآخر، وتؤمن بالقدر خيره وشره
“Iman adalah Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, Hari akhir, dan beriman kepada ketetapan Allah yang baik dan buruk.” (HR. Muslim no. 8)
Perbedaan antara keduanya, Islam adalah amalan-amalan lahiriah baik perkataan lisan atau amalan badan. Sementara iman adalah amalan-amalan batin yaitu penetapan, pengenalan, dan iman dalam hati. Allah Ta’ala berfirman,
۞ قَالَتِ ٱلْأَعْرَابُ ءَامَنَّا ۖ قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا۟ وَلَٰكِن قُولُوٓا۟ أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ ٱلْإِيمَٰنُ فِى قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِن تُطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَٰلِكُمْ شَيْـًٔا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Orang-orang Arab Badui itu berkata, “Kami telah beriman” Katakanlah, “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam)’. Karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dia tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amalanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 14).
Allah Ta’ala menjelaskan dalam ayat ini bahwa iman berada di dalam hati dan memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan Islam. Sesungguhnya Islam bisa terdapat pada diri orang-orang munafik dan orang-orang yang beriman. Maka kita katakan, iman memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan Islam.
Adapun jika iman dan Islam disebutkan secara terpisah, maka keduanya memiliki makna yang sama. Seperti ketika ada seseorang berkata, “Saya seorang mukmin”, atau ada yang berkata, “Saya seorang muslim”, maka ini tidak dibedakan.
Akan tetapi, ketika seseorang berkata, “Saya seorang mukmin”, maka wajib berniat -ketika mengatakan perkataan tersebut- adalah dalam rangka menyebutkan nikmat Allah ‘Azza wa Jalla. Atau sekedar memberikan informasi. Tanpa memiliki niat untuk memuji atau mensucikan diri sendiri, bangga akan dirinya, sombong, atau niat-niat tercela lainnya. Karena hal-hal semacam ini merupakan perkara yang diharamkan.
Banyak orang yang salah mengartikan pengertian muslim dan mukmin. Beberapa malah menyamakan arti dua kata tersebut. Padahal, terdapat perbedaan muslim dan mukmin. Seperti apa penjelasannya?
Dalam Al Quran surat Al Maidah ayat 3, Allah SWT berfirman,
Arab: الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu.”
Pengertian Muslim
Menurut KBBI, muslim adalah penganut agama Islam. Sedangkan, dikutip dari
buku ‘Kapita Selekta Mutiara Islam’ karya Fadlun Amir, muslim adalah orang yang memeluk agama Islam, dan orang yang berpegang teguh terhadap ajaran Islam.
Pengertian Mukmin
Menurut KBBI, mukmin adalah orang yang beriman (percaya) kepada Allah. Sedangkan dalam buku ’40 Hiasan Mukmin’ karya Prof Dr H Muhammad Chirzin, Mag dan H Sulaiman Yusuf, Mukmin adalah sebutan untuk orang yang senantiasa diliputi iman.
BACA JUGA: Pentingnya Mempelajari Tauhid bagi Seorang Muslim
Adapun, Allah SWT dalam Quran surat Al Anfal ayat berfirman mengenai sifat orang mukmin ketika mendengar nama Allah dan lantunan ayat suci Al Quran maka hatinya akan bergetar.
Arab: اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” []