Militer Israel sejak Sabtu hingga Ahad (23-24/7/2017)kemarin menggelar operasi penangkapan terhadap 24 pemimpin, kader dan aktivis Hamas di tepi Barat.
Menurut para pengamat, langkah Israel ini sebagai upaya menghentikan gerakan rakyat Palestina untuk membela Al-Aqsha.
Di Selfit, pasukan penjajah Zionis menangkap Dr. Umar Abdul Raziq, mantan menteri keuangan dan anggota dewan legislatif Palestina dari fraksi Hamas. Ini adalah penahanan keenam kalinya terhadap Dr. Umar Abdul Raziq.
Di Hebron, pasukan penjajah Zionis menangkap delapan petinggi dan kader Hamas. Yakni Syaikh Nidhal Abu Isnainah, Ahmad Uwaiwi, Nuh Hashlamon, Ala Zaaqiq, Ismail Nathah, Jamal Adi, Muhammad Munir Akhlil (eks tawanan yang bebas dari penjara Zionis setelah mendekam selama 12 tahun), dan Abdul Muhsin Ali.
Di Jenin, pasukan penjajah Zionis menangkap mantan tawanan Abdul Salam dan Gazzan Zaghibi setelah menyerbu kamp pengungsi Jenin di wilayah utara Tepi Barat. Tiga pekan lalu, pasukan Israel menangkap dua saudara Abdul Salam. Mereka semua adalah eks tawanan dan belum lama menghirup udara bebas.
Di Betlehem, pasukan penjajah Zionis menangkap Jafar Abdullah. Di Jericho, menangkap Syaikh Syakir Imarah. Di Nablus menangkap eks tawanan Umar Hanbali, Dr. Nidhal Abu Ramila, eks tawanan Mahmud Wajih, dan eks tawanan Ali Lulih.
Di Qalqilia, pasukan penjajah Zionis menangkap Muhammad Khidhir, Muadz Atiah, Mush’ab Atiah, Muhammad Farij dan Nashir Rabi. Konfrontasi selus meletus di kota Qalqilia selama pasukan penjajah Zionis melakukan operasi penangkapan terhadap para aktivis Hamas tersebut.
Di Tubas, pasukan penjajah Zionis menangkap eks tawanan Asyraf Daragimah setelah menyerbu kota dan menggeledah rumah korban. Penangkapan ini terjadi hanya sebulan setelah korban bebas dari penjara Zionis setelah bertahun-tahun mendekam di dalam penjara Zionis karena aktivitasnya di gerakan Hamas. []