DOA atau munajat terbaik seorang hamba terletak pada isi atau permintaan yang disampaikan kepada Allah SWT.
Memanjatkan doa merupakan akhlak Muslim kepada Rabbnya. Berdoa atau bermunajat juga dapat dijadikan sebuah amalan kebajikan sebagai bentuk permohonan seorang hamba kepada Allah SWT.
Dalam hal ini, Ibnu Athaillah lewat kitab Al-Hikam mengatakan, “Khairu maa tathlubuhu minhu maa huwa thaalibuhu minka (sebaik-baiknya hal yang engkau minta kepada-Nya, adalah apa yang memang Dia pinta darimu untuk melaksanakannya).”
BACA JUGA:Â Inilah 5 Kalimat dalam Munajatnya Ahli Ibadah
Munajat terbaik
Ibnu Athaillah menjelasakan, doa atau munajat terbaik seorang hamba adalah permintaan terkait apa-apa yang memang Allah SWT tuntut kepada manusia. Itu bisa berupa permohonan keistiqomahan dalam melaksanakan segala bentuk penghambaan kepada-Nya.
Perilaku semacam ini, kata Ibnu Athaillah, jauh lebih baik bagi umat Islam daripada munajat yang berupa permintaan terhadap kebaikan dunia dan akhirat. Sebab munajat untuk kebaikan dunia dan akhirar hanyalah untuk keuntungan diri sendiri. Namun bukan berarti munajat demikian tidaklah baik.
Hanya saja, bermunajat agar dikaruniai keistiqomahan dalam beribadah dan penghambaan kepada Allah SWT lebih baik dari segala munajat apapun yang perlu dilakukan seorang Muslim dalam sujudnya. []
Referensi:  Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya /Karya: Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari/Penerbit: NOKTAH/Tahun: 2017