PALESTINA—Kantor Organisasi Kerjasama Negara Islam (OKI) di Jalur Gaza dikabarkan telah berpindah tugas ke kantor OKI di Ramallah. Direktur OKI Muhammad Hasanah telah mengonfirmasi kebenaran pemindahan kantor OKI ini pada Senin (8/5/2017) setelah beroperasi selama sembilan tahun di Jalur Gaza.
Menurut laporan PIC, Hasanah menuduh Otoritas Palestina bertanggung jawab atas penutupan kantor OKI di Jalur Gaza, melalui tindakan tekanan politik yang meminta penutupan kantor tersebut. Meskipun kantor tersebut merupakan ‘nadi dan nafas’ bagi ribuan keluarga di Jalur Gaza melalui layanan kemanusiaan di bidang pembangunan, pemberdayaan dan bantuan.
“Penutupan kantor OKI ini bagian dari rangkaian kampanye tekanan yang dilakukan Otoritas Palestina terhadap Jalur Gaza. Dubes Palestina di Arab Saudi telah meminta Dana Solidaritas Islam agar tidak mengirim transfer dana untuk proyek-proyek di Jalur Gaza,” ungkap Hasanah.
Tekanan Otoritas Palestina yang dilakukan melalui kementrian luar negeri dan delegasi Palestina di OKI di Jeddah dan di Departemen Urusan Palestina dan al-Quds bukanlah hal baru. Sebelumnya Otoritas Palestina pernah mengirim surat protes dan meminta penutupan kantor OKI beberapa tahun yang lalu.
Akhir-akhir ini Otoritas Palestina intensif melakukan tekanan terhadap OKI dan meminta agar menutup kantornya di Gaza. Pertimbangan penutupan kantor berkaitan dengan alasan bahwa kantor OKI memperkuat perpecahan dan dana yang ditransfer melalui kantor OKI di Jalur Gaza tanpa pengawasan Otoritas Palestina.
Hasanah mengatakan bahwa kantor OKI di Jalur Gaza mulai bekerja pasca agresi penjajah Israel akhir tahun 2008 dan akhir tahun 2009. []