ADA sebuah keluarga mereka bukanlah membeli keperluan di pusat perbelanjaan yang mewah atau di gedung yang nyaman, tetapi hanya di sebuah tempat jual beli barang bekas.
Sudah pasti, tempat itu tidak nyaman, bau, dan yang dijual adalah barang-barang yang diambil dari tempat sampah.
Suami-istri berusia sekitar 30-an bersama dua anak mereka, yang kakak sulung (sekitar 7 tahun) langsung ke bagian botol minum bekas berbagai jenis. Dia terlihat asyik saja ‘belanja’ sebuah botol minum yang masih ada air kotor di dalamnya.
Dia tunjukkan botol minum itu ke ayahnya yang menunggu di luar sambil menggendong sang adik.
Saya pikir ayahnya pasti marah, tak mungkin mau beli botol minum bekas dari tempat pembuangan sampah. Tapi ternyata sang ayah balik tersenyum, mengiyakan pilihan sang anak.
Kini tiba giliran si kakak berusaha membeli perlengkapan sekolah.
Tiba giliran sang istri yang tunjuk sebuah tas sekolah lusuh, sambil berkata, ”Masih cantik tidak tas ini, Abang?”
Dia kemudian memakaikan tas tersebut ke pundak anaknya tadi. Akhirnya, dengan wajah ceria, sang anak kini sudah siap bersekolah meski dengan perlengkapan bekas dari tempat sampah.
Ya Allah, sedih melihat mereka. Aku keluar dari sana tak tahan lihat drama yang membuat hati ini terenyuh.
Sementara keluarga lain sibuk belanja perlengkapan sekolah bagus-bagus di tempat yang nyaman, ternyata masih ada keluarga yang hidup sangat sederhana dan masih bersyukur tetap bahagia. []
Sumber: siakapkeli.my