Oleh : Ns Risno
ensrisno@gmail.com
Di samping harus mengikuti petunjuk Rasulullah, syarat utama untuk diterimanya amal adalah niat yang ikhlas. Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat.Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.Barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya ,maka hijrahnya adalah pada Allah dan Rasul-Nya.Barang siapa berhijrah karena dunia yang ia cari cari atau karena wanita yang ingin ia nikahi,maka hijrahnya berarti pada apa yang ia kejar (dunia dan wanita),” (HR.Bukhari dan Muslim).
Mengerjakan amalan yang sama berkurban dengan pengurbanan yang juga sama namun hasil yang didapatkan bisa berbeda jika niat yang mendasari beramal dan berkurbanya berbeda. Sama sama mengerjakan ibadah puasa ramadhan, sama sama menahan lapar dan dahaga sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Namun jika niat yang mendasari ia melakukan ibadah puasa ramadhan berbeda,maka yang didapatkan juga akan berbeda. Sama sama mengeluarkan uang satu juta untuk membantu fakir miskin namun jika niat yang mendorong ia mengeluarkan uang satu juta dan membantu fakir miskin berbeda maka balasan yang yang akan diterimapun juga berbeda.
Setiap orang akan mendapatkan balasan atas amal yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diniatkan. Siapa yang beramal dengan niat mengharap pahala dan ridho Allah maka ia akan mendapatkan pahala dan ridha Allah. Dan siapa yang beramal dengan niat supaya mendapat pujian dan pengakuan dari manusia atau agar mendapatkan popularitas, kedudukan,harta ataupun agar mendapatkan wanita yang dicintainya maka yang akan didapatkan tidak lebih dari apa yang diniatkan.
Dan siapa yang beramal karena niat selain Allah, maka di kehidupan akhirat ia akan menyesal dan merugi sebab sebesar dan sebanyak apapun amal kebaikan yang sudah dikerjakan, semua itu tidak akan berguna dan hanya sia sia belaka.
Begitulah niat, ia akan menentukan hasil yang akan didapat dari amalan seseorang. Niat itu letaknya dalam hati, orang lain tidak tahu. Orang lain hanya dapat melihat apa yang lahirkan, sedangkan apa yang tersembunyi didalam hati hanya Allah dan pemilik niat yang mengetahui. Karena itu hendaknya diri ini senantiasa berusaha agar semua amal kebaikan yang kita kerjakan semata mata karena mengharap ridho dan pahala dari Allah.
Dan jangan sampai keinginan keinginan kita terhadap perkara perkara remeh dan sesaat menodai keikhlasan niat. Dan tidak lupa kita tengadahkan tangan, semoga nanti diakherat kita tidak menjadi orang orang yang merugi karena sedikit amal yang kita kerjakan menjadi sia sia karena salah dalam niat.
Wallahu a’lam. []