ANDA mungkin belum terlalu familiar dengan Padusi Hijab. Tapi di jejaring sosial, jilbab bikinan salah satu anak negeri ini mulai merambah sana-sini. Padusi Hijab, sama seperti produk kebanyakan jilbab lainnya untuk muslimah, diperuntukkan bagi mereka yang gemar melalukan traveling, namun tidak tertutup untuk pula untuk sebagian acara formal.
Adalah Rizka Wahyuni yang membidani jilbab lucu ini. Untuk mengetahui soal Padusi Hijab, berikut adalah wawancara Islampos dengan perempuan asal Minang tersebut.
Apa yang memotivasi Mbak Rizka untuk memproduksi Padusi Hijab?
Saya adalah seorang muslimah dan alhamdulillah sudah beberapa tahun belakangan ini sudah memantapkan hati untuk memakai Hijab. Hijab adalah sesuatu kebutuhan yang tak dapat dipisahkan dalam keseharian.
Dulu sebelum mempunyai brand sendiri yaitu Padusi Hijab ini, seringkali saya membeli berbagai macam model jilbab dengan harga yang relatif mahal. Karena di pasaran banyak sekali yang menjual dengan harga yang menurut saya mahal, maklum saya adalah mahasiswa yang merantau pasti cukup pertimbangan untuk membela jalankan uang kiriman dari orang tua.
Dengan Rahmat Allah SWT, tiba-tiba tercetuslah sebuah ide untuk membuat sebuah brand sendiri tentang hijab yaitu Padusi Hijab. Motivasi saya adalah selain mendapatkan laba, juga berpahala. Kenapa tidak? Untuk dua hal sekaligus berjalan beriringan. Dapat untung dan pahala tetap mengalir. Selain itu ada kebanggaan tersendiri jika masih muda sudah bisa menghasilkan uang dari brand sendiri.
Kembali lagi ya tentang hijab. Memakai hijab adalah kewajiban untuk bagi setiap muslimah. Tak ayal sekarang jilbab adalah kebutuhan pokok untuk seorang muslimah. Kebutuhan akan dunia fashion terutama hijab sangat dituntut di pasaran. Peluang bisnis yang paling bagus salah satunya adalah Hijab.
Sebenarnya apa sih arti Padusi Hijab?
Padusi Hijab adalah brand yang saya berikan untuk hijab yang saya produksi. Pasti banyak yang bertanya-tanya apa sih arti Padusi itu? Banyak sekali dari para konsumen dan reseller yang bertanya. Ada yang bilang kayak Bahasa Jepang, enak didengar kalau menyebutkan “Padusi Hijab”. Terus teman-teman yang dari Yogyakarta bilang, kalau bahasa Jawa Padusi itu artinya “Dimandiin” hehehe. Sebagai seorang perempuan yang dilahirkan, tumbuh dan besar di Minangkabau, sedikit banyak memengaruhi cara berfikir dan bertindak. Termasuk dalam menentukan brand untuk hijab yang saya produksi sendiri.
Padusi dalam bahasa Minang artinya adalah perempuan. Padusi Hijab yang tak lain artinya adalah ‘Perempuan Berhijab’. Dalam desain logonya pun karakteristik akan kekentalan Minangkabau masih saya gambarkan melalui atap rumah adat yang namanya ‘gonjong’. Sebagaimana yang diketahui Minangkabau adalah menganut sistem matrilineal yaitu menurut garis keturunan ibu. Kaum perempuan sangat dihormati dan dijunjung tinggi. Sebagai mana pepatah minang ”Dima bumi di pijak, disanan langik di junjuang”. Yang artinya: Dimana pun kita berada, kita harus patuh dan tunduk pada aturan yang berlaku di tempat kita tinggal.
Perempuan di Minangkabau sangat patuh dengan adat istiadat yang berlaku. Maka tak heran, jika mendengar dan melihat kata ”Padusi Hijab” sudah pasti tahu kalau yang punya adalah orang Minang.
Bisa diceritakan bagaimana Mbak Rizka menemukan Padusi Hijab?
Menemukan Padusi Hijab memang tidaklah gampang. Banyak sekali cobaan dan halangan sebelumnya. Sebenarnya dari keluarga saya sendiri, tidak ada yang basisnya jualan. Sama sekali tidak ada. Kedua orang tua saya adalah guru. Keluarga kami sebagian besar adalah Pegawai Negeri Sipil di Kota Padang.
Sebelumnya saya sendiri setelah menamatkan kuliah D3 di Poltekkes Kemenkes Padang di Jurusan Keperawatan Gigi pada tahun 2015, lalu melanjutkan pendidikan di Yogyakarta D4 Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada tahun itu juga. Seperti pada umumnya mahasiswa rantau yang jauh dari orang tua dan harus bisa hidup mandiri di perantauan.
Selain kuliah saya juga kerja sambilan di sebuah Klinik Gigi Swasta di Yogyakarta sepulang kuliah. Selain ingin menambah ilmu pengetahuan di bilang Profesi, juga mau tambah uang saku. Jujur, ternyata cari uang itu susah. Tiba-tiba di suatu titik saya merasa kejenuhan. Sampai kapan harus seperti ini. Memang saya bekerja hanya empat hari dalam seminggu. Otak saya terus berpikir setiap hari untuk membuka suatu bisnis yang menjanjikan. Kalau di Yogyakarta UMR sangatlah kecil hanya Rp. 1.200.000 kalau untuk bekerja saya kira nggak cocok disini. Kalau bisnis atau jualan lalu dijual lagi ke luar pulau baru cocok.
Siang dan malam saya terus berpikir usaha apa yang bagus dan sekaligus bisa di jual lagi keluar Jawa. Sempat terpikirkan untuk bisnis rajutan, kendalanya adalah butuh waktu yang sangat lama kalau merajut sendiri. Ingin usaha laundry tapi modal nggak cukup.
Di suatu siang yang terik, tiba-tiba saya bersorak pada teman saya. ”Hijab. Bagaimana kalau bisnis hijab? Bagus nggak ya prospeknya kedepan ujar saya?” “Bagus itu, hijab sangat lekat dengan kaum hawa dan tentunya banyak peminatnya,” ujar teman saya. Teman saya menyarankan untuk membuat sesuatu bisnis itu, jangan lupa untuk pakai sebuah bBrand’, karna itu lebih membanggakan dan identitas diri.
Teman saya itu adalah orang yang banyak sekali memberikan masukan, saran, saat saya mulai berbisnis.
Karena saya orang Minangkabau, maka diberi nama “Padusi Hijab”. Saat di rantau, saya berpikir untuk bisa bertahan disini dan membuat sesuatu hal yang berbeda. Uang bulanan dari orang tua hanya seadanya, sejak kecil saya tidak dibiasakan manja oleh kedua orang tua.
Mungkin darah orang Minang saya terpacu disini. Orang minang terkenal pandai berdagang sampai kemana-mana. Dan di Yogyakarta saya buktikan dengan Padusi Hijab. Saat itu uang tabungan saya hanya Rp. 1.000.000, berbekal keyakinan saya meminjam modal pada Ibu Rp. 1.000.000, alhamdulillah ibu mau meminjamkan, walaupun awalnya masih ragu. Beliau takutnya saya banyak rugi dari pada untung.
Setelah saya yakinkan akhirnya beliau mau meminjamkan uang. Selain itu saya di beri modal oleh teman saya, dia saat itu menang dalam suatu event disuatu media online, sebanyak Rp. 500.000. Semua uangnya dikasih sama saya.
Terharu sekali dia sungguh baik dan sabar sekali untuk mengajari saya soal bisnis. Total modal saya ketika itu Rp 2.500.000. Dengan uang segitu saya mulai membuat desain logo, mencetak label, membeli dasar hilbab yang akan di jual. Saat itu hanya 30 Hijab, segi empat ukuran 115 cm x 115 cm dengan bahan Katun yang paling bagus.
Dan setelah semua selesai pada Tanggal 4 Desember 2016 adalah lauching produk pertama dari Padusi Hijab. Saat itu saya menjual di bawah harga pasaran. Karena ingin mencari pelanggan dulu.
Alhamdulillah banyak sekali yang respek dan para reseller berdatangan untuk membeli, mulai dari Riau, Jambi, Medan, Sulawesi, Jepara para reseller berdatangan. Yang penting selalu berusaha dan berdoa insyaallah pasti Allah selalu memberikan jalannya.
Pada siapa Padusi Hijab ini dipasarkan? Remaja, anak gunung, ataukah ibu rumah tangga?
Saat lauching pertama itu yang membeli adalah teman-teman saya di kampus. Saat itu saya hanya mempromosikan melalui media sosial seperti Facebook, BBM, Instagram dan dua situs yang kami kelola.
Dalam sebulan berjalan, pembeli tidak hanya datang dari kalangan teman-teman saya saja. Banyak para reseller yang berminat mulai dari Riau, Jambi, Sulawesi, Jepara, Jawa Timur. Pasaran dari kami Padusi Hijab merata semua golongan, baik itu mahasiswa, wanita karir, ibu-ibu, atau yang hobi travelling dan mendaki gunung sebab bahan yang dari Padusi Hijab sangat nyaman dipakai dalam segala kondisi.
Bagi yang hobi travelling dan daki gunung juga sangat cocok karena nyaman dan adem. Padusi Hijab merakyat sekali untuk segala kalangan.
Berapa harga Padusi Hijab? Apa pertimbangannya dalam memberikan seharga itu?
Saat ini Padusi Hijab ada 3 jenis Hijab. Untuk hijab segi empat ukuran 115 cm x 115 dengan bahan Katun harga eceran Rp. 25.000. Untuk konsumen atau para reseller yang membeli minimal 6 pcs, mendapatkan harga yang lebih murah lagi hanya Rp. 20.000/pcs.
Untuk hijab motif ukuran 115 cm x 115 cm bahan double hightcoon harga eceran Rp. 20.000 dan minimal pembelian 6 pcs hanya Rp. 15.000/pcs. Murah bangetkan? Untuk Phasmina Instan dari Padusi Hijab ukuran 120 cm, berbahan Diamond crape harga eceran hanya Rp. 35.000 dan untuk yang membeli minimal 6pcs hanya Rp. 30.000/pcs.
Banyak sekali pertimbangan untuk menentukan harga dari Padusi Hijab ini. Dalam jualan pasti semua orang ingin untung, bukan? Dalam berjualan saya hanya mengambil untung sedikit saja, yang penting jalan terus dan pembelinya akan terus bertambah banyak. Banyak di antara teman-teman yang menyarankan untuk menaikkan harga, karena mereka nilai Hijab yang saya jual terlalu murah dari harga pasaran yang sebenarnya.
Tapi komitmen saya tetap, untuk tidak menaikkan harga kecuali dari produsen kainnya sendiri sudah menaikkan harga. Saya berpikir kalau banyak dapat untung orang hanya mau sekali saja belanja dengan kita, beda jika kita memberikan harga di bawah pasaran insyaallah yang beli akan terus langganan bahkan tak jarang merekomendaksikan teman-teman ya untuk membeli dengan kami.
Itulah namanya marketing berjalan. Insyaallah dalam waktu dekat ini, kami akan lauching produk terbaru dari Padusi Hijab yaitu Hijab Syar’i, sebab banyak sekali permintaan pasar akan Hijab Syar’i. Semoga dalam waktu dekat akan segera memperkenalkan yang baru dari Padusi Hijab.
Untuk menarik pembeli dan para reseller kami mulai memperbaiki kualitas. Seperti Hijab yang pasarkan, saya mulai memakai model untuk produk jilbab biar kelihatan lebih menarik dan tentunya profesional. Modelnya adalah orang terdekat atau adik kelas. Saya sendiri lebih suka kerja sama dengan orang terdekat dan hitung-hitung juga bisa membantu.
Siapa saja selama ini yang banyak memesan Padusi Hijab?
Saat ini yang memesan Padusi Hijab, alhamdulillah ada terus setiap minggu. Mulai dari teman di kampus yang mereka jual lagi di kampung halaman seperti Aceh, Sulawesi. Selain itu ada juga para reseller yang membeli dari berbagai daerah seperti Medan, Jambi, Padang, Ternate, Surabaya, Yogyakarta, Jepara, Tangerang, Jakarta. Alhamdulillah semakin hari semakin berkembang. Saya dan teman saya sangat gatol untuk membumikan Padusi Hijab di Indonesia ini. Promosi setiap hari mulai dari Media sosial sampai dua situs yang kami kelola.
Ke depannya, apa yang akan dilakukan oleh Padusi Hijab?
Untuk omset sendiri pernah meraut keuntungan Rp. 1.000.000/hari, dan juga kadang Rp. 70.000/ hari. Tapi alhamdulillah pesanan terus berdatangan. Yang penting selalu berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik demi kepuasan konsumen. Biar untungnya sedikit yang penting putarannya cepat.
Untuk kedepannya Padusi Hijab akan selalu memberikan hal-hal yang baru untuk jenis-jenis Hijab. Seperti lebih banyak koleksi Hijab yang sesuai dengan permintaan pasar seperti Syar’i, Hijab motif, Hijab travelling. Dan kepuasan pelanggan adalah nomor satu bagi saya selaku owner dari Padusi Hijab.
Insyaallah langkah awal ini akan jadi suatu permulaan yang luar bisa untuk kedepannya. Harapan saya semoga Padusi Hijab membumi di Indonesia dan semua orang akan bangga menggunakan brand Padusi Hijab. Amin ya Allah. Tak ada yang tak mungkin di muka bumi ini, tergantung bagaimana usaha dan doa kita padaNya. []
Untuk Pemesanan Hubungi
Whatapps : 082386533281
Line : ikaika161
Bbm: D9FE752C