PALESTINA–Faris Barud, 51, tawanan Palestina tertua dari Jalur Gaza dikabarkan telah meninggal dunia di penjara Israel. Barud meninggal setelah kesehatannya memburuk karena kelalaian medis oleh Israel. Suasana panas dan tegang menyelimuti penjara-penjara Israel setelah tersiar kabar meninggalnya Faris Barud, PIC melaporkan pada Kamis (7/2/2019).
Pihak berwenang penjajah Israel memindahkan Faris Barud ke perawatan intensif di Rumah Sakit Penjara Raymond setelah kondisi kesehatannya memburuk akibat masalah kesehatan jantung yang dialaminya.
BACA JUGA: 23 Tawanan Palestina Menderita Kanker di Penjara Israel
Dengan meninggalnya Faris Barud ini, maka jumlah tawanan Palestina yang meninggal di penjara penjajah Israel sebanyak 218 orang.
Faris Barud berasal dari kamp pengungsi Shati di barat kota Gaza, termasuk tawanan paling lama yang ditawan sebelum penandatanganan perjanjian Oslo. Dia ditangkap pada tahun 1991 dan divonis penjara seumur hidup ditambah 35 tahun. Dia tidak boleh dikunjungi keluarganya sejak 18 tahun yang lalu.
Terakhir Barud berada di penjara Raymond. Dia mendekam berpindah-pindah di sejumlah penjara penjajah Israel dan diisolasi beberapa kali selama bertahun-tahun penahanannya selama lebih dari 28 tahun.
BACA JUGA: Hingga Akhir 2018, 19 Wartawan Palestina Mendekam di Penjara Israel
Pasukan penjajah Zonis menangkap Faris Barud pada tanggal 23 Maret 1991 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena didakwa membunuh seorang pemukim Israel. Selama masa penahanan yang panjang itu, dia dipindah-pindah ke semua penjara Israel.
Seharusnya dia dibebaskan bersama dengan para tawanan dalam perjanjian pertukaran terakhir tahun 2013, sebagaimana dijanjikan oleh pihak penjajah Zionis dalam rangka untuk menghidupkan perundingan dengan Otoritas Palestina. Namun penjajah Zionis menangguhkan pembebasannya bersama 30 tawanan lainnya dengan alasan politik. []
SUMBER: PIC