PARIS—Sekitar dua ratus delapan puluh ribu warga berdemonstrasi di jalan-jalan utama Prancis. Mereka memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Para demonstran beratribut rompi kuning, sebuah rompi jaket visibilitas tinggi. Mereka memblokir jalan raya dan bundaran di jalan-jalan utama Prancis.
BACA JUGA: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Prancis; 1 Tewas 220 Luka Parah
Dalam aksi tersebut, 200 orang dilaporkan terluka. Sedangkan satu orang pengunjuk rasa dinyatakan tewas karena tertabrak kendaraan. Sopirnya diduga panik karena banyaknya demonstran di jalan.
Sementara itu, kementerian dalam negeri Prancis mengatakan 227 orang terluka pada siang hari, tujuh dalam kondisi serius, dan 52 orang diamankan aparat.
Demonstran menuduh Presiden Emmanuel Macron meninggalkan “orang-orang kecil” sehingga berakibat pada kenaikan harga BBM. Beberapa demonstran bahkan mendesak Macron mengundurkan diri.
Macron belum menanggapi protes. Dia justru menuduh lawan-lawan politiknya membajak gerakan protes itu untuk memblokir program reformasinya. Dia juga menyalahkan kenaikan harga minyak dunia sebesar tiga perempat dari total harga semula.
Menurut laporan kantor berita Prancis Agence France-Presse, harga solar, bahan bakar yang paling umum digunakan di mobil Prancis, telah meningkat sekitar 23 persen selama 12 bulan terakhir menjadi rata-rata 1,51 euro per liter (berkisar Rp 25.000). Itu merupakan titik harga tertinggi sejak awal 2000-an.
BACA JUGA: PBB Sebut Larangan Burqa di Prancis Langgar Hak Kebebasan Beragama
Harga minyak dunia memang sempat mengalami fluktuasi. Tetapi, pemerintahan Presiden Macron menaikkan pajak BBM tahun ini sebesar 7,6 sen per liter (berkisar Rp 11.000) pada solar dan 3,9 sen pada bensin (berkisar Rp 6.600), sebagai bagian dari kampanye untuk investasi energi terbarukan.
Pada Januari 2019, pemerintah juga berencana akan kembali menaikan pajak BBM sebesar 6,5 sen pada solar (berkisar Rp 10.847) dan 2,9 sen pada bensin (berkisar Rp 4.839). []
SUMBER: BBC