ANGELA Merkel, Perdana Menteri Jerman, menyatakan bahwa Jerman dan Eropa sebaiknya tidak menaruh harapan besar pada Amerika Serikat (AS). Sikap Merkel ini diambil karena adanya ketidakjelasan Presiden AS Donald Trump dalam mengambil sikap di perjanjian Internasional belakangan ini.
Menurut G7, AS terlalu berbelit dalam meninjau kebijakannya dalam menyikapi perubahan iklim sehingga tampaknya AS tidak akan menyetujui Perjanjian Paris tentang penurunan emisi karbon. Maka G7 pun akan langsung fokus pada implementasi perjanjian itu.
Hal ini disampaikan Markel pada sebuah kesempatan festival tenda bir Jerman. Ia menyampaikan pentingnya menjalin kerja sama yang bersifat kekeluargaan dengan AS. Namun, perdana menteri tersebut berharap agar Eropa mampu bertindak sendiri tanpa menunggu AS. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah dalam negosiasi Perjanjian, “Kita orang Eropa harus bisa menggenggam mimpi kita lalu wujudkan,” tutur Merkel dalam Independent”.
Pernyataan ini muncul setelah Trump meminta waktu untuk berpikir lebih guna menentukan dukungannya dalam negosiasi tentang lingkungan, Paris Climate Deal. Sehingga, tindakan Trump tersebut membuat diplomat-diplomat Eropa di acara tersebut bingung dan geram.
Sebelumnya Trump menyebut pemanasan global sebagai hoaks, menyatakan akan menentukan sikap dalam menandatangani perjanjian pengurangan emisi karbon. “I’ll make final decision on the Paris account,” cicit Trump di Twitter-nya Sabtu (27/5/2017).
Lantas, pernyataan tersebut dilihat pesimis oleh Merkel. Merkel melihat keengganan Trump untuk menandatangani dan meratifikasi perjanjian lingkungan yang ditandatangani 195 negara itu.
“Diskusi berjalan sangat sulit, sangat kurang memuaskan,” kata Merkel menanggapi jalannya negosiasi Paris tentang lingkungan. []