SYAIKH Abdurrazzaq al-Badr menceritakan: Suatu saat aku mengunjungi salah seorang bapak tua yang rajin beribadah di suatu masjid tempat dia biasa mengerjakan sholat. Beliau adalah orang yang sangat rajin beribadah.
Ketika itu dia sedang duduk di masjid -menunggu tibanya waktu sholat setelah sholat sebelumnya- maka akupun mengucapkan salam kepadanya dan berbincang-bincang dengannya.
Aku berkata kepadanya: “Masya Allah, di daerah kalian ini banyak terdapat para penuntut ilmu.” Dia berkata: ”Daerah kami ini!”.
Kukatakan: ”Iya benar, di daerah kalian ini masya Allah banyak penuntut ilmu.”
Dia berkata, “Daerah kami ini!”.
Dia mengulangi perkataannya kepadaku dengan nada mengingkari. “Daerah kami ini?!”.
Kukatakan: “Iya, benar.”
Maka dia berkata: “Wahai puteraku! Orang yang tidak menjaga sholat berjama’ah tidak layak disebut sebagai seorang penuntut ilmu.” (Dalam Tsamrat al-’Ilmi al-’Amal, hal. 36-37).
Sumber: Muslim.or.id