BANJIR yang terjadi di Jondul, Rawang, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mengakibatkan masyarakat Muslim tidak bisa melaksanakan sahur.
“Air masuk ke rumah sekitar pukul 02.00 WIB, saya dan keempat anak sedang tidur. Secera perlahan air mulai naik, lalu kami mengungsi,” tutur Apri Susanti, warga setempat, di Padang, pada Rabu (31/5/2017) dalam Republika.
Air yang semakin tinggi membuat ia bersama suami dan keempat anaknya ikut mengungsi di Gedung Kantor dan Operasional Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur BMKG.
“Karena mengungsi kami tak bisa sahur. Makanan untuk sahur sudah dimasak sejak malam, namun genangan air di rumah menyebabkan tidak bisa makan,” tambahnya.
Meski demikian, tidak semua warga di pengungsian tidak bisa melaksanakan sahur. Karena ada beberapa warga yang menyempatkan sahur sebelum dievakuasi.
Diketahui belasan warga telah dievakuasi oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggunakan perahu karet. Karena tak terdapat tenda pengungsian, warga akhirnya mengungsi di Gedung Kantor dan Operasional Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur (BMKG).
Banjir disebabkan hujan yang terus mengguyuri daerah itu sejak Rabu dinihari sekitar pukul 00.00 WIB. Hujan sempat berhenti sebentar pada pukul 05.00 WIB, tetapi kembali turun sekitar pukul 05.30 WIB.
Hingga pukul 06.00 WIB, hujan masih mengguyuri daerah itu sampai ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. []