BENNET adalah seorang perempuan dari New York dan ia juga seorang Puerto Rico. “Saya juga seorang keturunanAmerika-Afrika,” ujarnya kepada onislam.
Sebenarnya pengalaman pertama puasa Ramadhan Bennet terjadi sebelum ia menjadi seorang Muslimah. “Saya telah berlatih puasa satu hari sebelum atau waktu sebelum Ramadhan. Saya terbangun untuk sahur, mengingat bahwa saya akan berpuasa pada hari itu, tapi waktu itu bukan bulan Ramadan. Tapi saya tetap melakukannya ketika itu,” kenangnya.
“Saya kemudian berpuasa dan bekerja sepanjang hari dan semuanya berjalan baik-baik saja tanpa makan. Jadi saya menemukan tantangan. Dan kemudian saya memutuskan ‘OK, jadi biarkan saya berpuasa penuh di bulan Ramadhan.’ Tapi tetap saja saya waktu itu bukan seorang Muslimah. Saya berhasil satu bulan penuh.”
Ketika berhasil menamatkan puasa satu bulan penuh itu, Bennet merasakan seperti meraih satu prestasi pribadi untuk dirinya sendiri. “Saya merasakan kedamaian. Saya merasakan jenis cinta yang tidak pernah diberikan kepada saya oleh anggota keluarga saya,” tuturnya.
Tiga pekan setelah bulan Ramadhan sesungguhnya, Bennet memutuskan masuk Islam. “Saya masuk Islam pada 13 September 2009. Rasanya seperti hari-hari lain, tapi hari berikutnya saya merasakan sesuatu yang luar biasa. Puasa Ramadhan itu sangat mengagumkan,” ujar Bennet.
Selama Ramadan, Bennet mengunjungi kerabatnya. “Saya ingin bersama mereka. Saya telah mengamati semua agama lain dan saya tidak mendapatkan perasaan luar biasa,” pungkasnya. []