PALESTINA—Tiga anak di bawah umur Palestina yang berusia antara 12 – 14 tahun dilaporkan telah meninggal dunia usai terkena serangan bom Israel di Jalur Gaza yang diblokade, Ahad (28/10/2018).
Juru bicara Departemen Kesehatan Ashraf Qidrah mengatakan bahwa ambulans Bulan Sabit Merah mengevakuasi tubuh anak-anak di bawah umur dari pagar perbatasan dekat Khan Younis dan Deir Balah ke Rumah Sakit Shuhada al-Aqsa.
BACA JUGA: Diserang Rudal Israel, RS Indonesia di Gaza Alami Kerusakan
Korbannya adalah Khaled Abu Sa’id, 14, Abdul Hamid Adu Daher, 13, dan Mohamed al-Satri,13.
Beberapa waktu sebelumnya, serangan udara Israel menargetkan sudut timur Deir Balah.
Militer Israel mengklaim sebuah pesawat perang menghantam sebuah sel anti-pendudukan yang terdiri dari tiga orang ketika mereka mencoba untuk memasang alat peledak di dekat perbatasan dengan Israel.
Pasukan pendudukan mencegah ambulans dari mencapai tempat kejadian untuk merawat yang terluka. Mayat anak-anak ditemukan tergeletak di tanah, berlumuran darah.
Kepala Kantor Media Palestina di Gaza, Salam Maarouf, mengatakan pembunuhan tiga anak oleh Israel, merupakan rantai lain dalam kejahatan Israel terhadap warga sipil, di antaranya wanita, orang cacat, wartawan, dan paramedis, yang tidak menimbulkan ancaman apa pun.
“Ini adalah kejahatan baru terhadap kemanusiaan. Seluruh dunia harus segera mengambil tindakan sebagai tanggapan atas terorisme yang dilakukan Israel,” tambahnya.
BACA JUGA: DPR Kecam Serangan “Brutal” Israel ke Palestina yang Akibatkan RS Indonesia di Gaza Rusak
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengutuk pembunuhan Israel terhadap tiga anak Palestina di daerah perbatasan timur Jalur Gaza yang terkepung sebagai “Refleksi dari citra kriminal dan terorisme.”
Dalam komentar Twitter, Abu Zuhri mengatakan bahwa kematian anak-anak itu adalah sebuah pesan untuk semua orang yang bertemu dengan pembunuh Israel yang meminta mereka untuk menghindari berlumuran darah dari tangan pembunuh anak-anak. []
SUMBER: PIC