IMAM Al-Ghazali (1058-1111) memaparkan bahwa terdapat beberapa atribut jiwa yang harus dijaga keseimbangannya agar seseorang memiliki karakter yang baik.
Ketahuilah bahwa karakter berbeda dari tindakan. Sifat karakter adalah kondisi jiwa yang ditetapkan. Sedangkan tindakan hanyalah gerakan tubuh yang disengaja.
Orang yang kikir mungkin terkadang memberi uang, tetapi itu tidak membuat mereka murah hati. Kedermawanan adalah sifat karakter ketika memberi uang itu menyenangkan.
BACA JUGA: Ketika Insecure Merasuki Jiwa Millenials Muslim
Berikut penjelasan terkait atribut jiwa menurut Imam Al Ghazali sebagaimana dikutip dari About Islam:
Atribut Jiwa
Sama seperti tubuh memiliki organ dan bagian yang berbeda, jiwa memiliki atribut yang berbeda: atribut rasional, predator, dan binatang.
Karakter yang indah akan tercipta ketika atribut jiwa ini seimbang.
1 Atribut rasional
Ini adalah kemampuan untuk menalar, misalnya membedakan kebenaran dari kepalsuan: ketika kekurangan, itu mengarah pada kebodohan, dan ketika berlebihan pada penipuan dan penipuan.
2 Atribut predator
Ini adalah kualitas kemarahan: ketika kekurangan itu mengarah ke Korosi, dan ketika berlebihan mengarah kepada kecerobohan.
3 Atribut binatang
Ini adalah nafsu dan keinginan: ketika kekurangan itu mengarah pada ketidakpedulian, dan ketika berlebihan menjadi kerakusan.
Ketika atribut seimbang, rasional mengarah pada kebijaksanaan; pemangsa keberanian; dan binatang untuk menahan diri.
Akhirnya, ketika atribut predator dan binatang diatur di bawah komando intelek, itu mengarah pada kebajikan keempat: Keadilan.
BACA JUGA: Peneliti Sebut Bacaan Alquran Bisa Buat Jiwa Tenang
Lebih mudah bagi jiwa untuk beristirahat dalam ekstrem dari berbagai atribut baik dalam kekurangan atau kelebihan. Namun, jalan tengah, meskipun lebih sulit, adalah jalan yang diperlukan untuk mengarah kepada karakter yang baik.
Jiwa jatuh sakit ketika sifat-sifatnya tidak seimbang, dan akibatnya, hati menjadi tidak mampu mencintai Tuhan.
Mengobati Hati
Hati hanya dapat diobati melalui perjuangan spiritual. Obat untuk karakter jelek adalah memaksa jiwa untuk melakukan tindakan yang secara langsung melawan sifat karakter yang cacat.
Namun, penyakit hati yang berbeda memerlukan pengobatan yang berbeda, seperti halnya seorang dokter tidak dapat mengobati semua pasien dengan obat yang sama; dan seperti halnya tubuh, hati hanya membutuhkan obat sampai gejalanya hilang dan keseimbangan dipulihkan.
Misalnya, orang yang kikir harus mewajibkan dirinya untuk memberi terus menerus hingga menjadi mudah untuk melakukannya. Kekikiran disembuhkan ketika lebih menyenangkan bagi seseorang untuk memberi uang daripada menyimpannya.
BACA JUGA: Mutiara Nasihat Bahasa Arab yang Indah dan Menyejukkan Jiwa
Bagaimana Cara Mendisiplinkan Jiwa?
Jalan menuju jiwa yang disiplin dimulai dengan mencita-citakan keinginan untuk sampai pada kebenaran melalui perjuangan batin.
Seseorang harus berjuang untuk menjaga jiwa di bawah komando akal sehat
Satu-satunya cara untuk mendisiplinkan jiwa adalah dengan menolak kesenangan yang merusak dengan melepaskan keinginan seseorang.
Keinginan-keinginan ini menciptakan penghalang antara pribadi dan kebenaran: Kekayaan diangkat dengan membersihkan diri dari yang tidak perlu; prestise terangkat dengan menjauhkan diri darinya; konformisme diangkat dengan meninggalkan tiruan buta seseorang; dan dosa diangkat dengan taubat dan menghindari kesalahan sebelumnya.
Begitu penghalang-penghalang ini dicabut, seseorang perlu membangun benteng di sekitar diri mereka untuk menjaga keseimbangan yang adil di antara atribut-atribut jiwa. []
SUMBER: ABOUT ISLAM