SEORANG muslim dianjurkan untuk senantiasa berdoa. Bukan hanya di saat dia butuh atau menginginkan sesuatu dari Allah SWT. Berdoa seharusnya menjadi amalan yang senantiasa dilakukan muslim dalam keadaan apapun, baik susah maupun senang.
Dalam kehidupan, seseorang pasti mengharapkan kebaikan, sepanjang hari dan sepanjang waktu. Selain mengupayakannya lewat ikhtiar atau usaha, seorang muslim juga dapat mengupayakan hal itu melalui doa. Sebab, kebaikan dan keberhasilan yang diharapkan tentunya tak lepas dari kuasa dan ridho Allah SWT.
Dengan berdoa, seorang muslim dapat langsung mengungkapkan harapannya di hadapan Allah SWT.
BACA JUGA: Dibaca Rasulullah Setiap Pagi, Inilah Doa Bangun Tidur dan Mengawali Hari
Memang ada waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, seperti di sepertiga malam, setelah azan, atau saat hujan, namun, tidak ada salahnya doa dilakukan kapan saja. Khususnya sebelum beraktivitas. Terutama di pagi hari. Dengan demikian, sepanjang hari itu menjdi keberkahan.
Lantas, apa yang perlu diucapkan atau dipanjatkan dalam doa di pagi hari tersebut?
Diriwayatkan dari Ummu Salamah, istri Rasulullah SAW bahwa apabila datang pagi Nabi SAW senantiasa berdoa. Berikut ini lafaz doa tersebut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا ، وَرِزْقًا طَيِّبًا ، وَعَمَلا مُتَقَبَّلا
Allahumma inni as-aluka ilman naafi’an wa rizqan thayyiban wa amalan mutaqabbalan
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang thayyib, dan amalan yang diterima.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad)
Jadi, ada tiga isi dalam doa tersebut, yakni meminta ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang dapat Allah terima.
BACA JUGA: Awali Pagi dengan 3 Doa Ini
Dikutip dari Sindonews, Ustadz DR Syafik Riza Basalamah MA menjelaskan ketiga hal yang menjadi isi dari doa Rasulullah SAW tersebut.
Ilmu yang bermanfaat
Dengan ilmu, pintu-pintu kebaikan dibuka. Dengan ilmu, kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan ilmu, kita mengetahui tentang langkah apa yang harus dipilih. Dengannya kita tahu mana yang halal dan haram. Dengannya kita tahu mana yang sunnah dan mana yang bukan.
Rezeki yang thayyib
Tidak sembarang rezeki, tapi rezeki yang Thayyib Karena kita hidup di dunia, kitah butuh bekal dan sarana. Rezeki yang thayyib adalah rezeki yang halal dan berkah Yang bisa menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Kadang halal tapi tidak sehat buat jasmani kita. Kadang halal tapi tidak cukup untuk kebutuhan kita. Thoyyib adalah halal dan berkah
Amal yang diterima
Ilmu tanpa amal adalah bak pohon tak berbuah. Ilmu tanpa amal adalah ibarat keledai yang membawa kitab-kitab dipunggunya. Berat, tiada guna bahkan merupakan suatu kebodohan. Dan yang diminta adalah amal yang diterima. Karena ada amal-amal yang ditolak
Selain itu, syarat diterima amal adalah dua, yaitu ilmu (yakni) amalan kita sesuai dengan yang dicontohkan Nabi SAW dan yang kedua adalah ikhlas karena Allah SWT. []