ADAKAH hubungan hadits dengan sains? Kata hadits secara etimologi (bahasa) berarti al-jadid (baru, antonim kata qadim), al-khabar yang berarti berita dan al-Qarib (dekat).
Sedangkan pengertian hadits secara terminologi adalah apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad ﷺ, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (taqrir), sifat jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (bi’tsah) dan terkadang juga sebelumnya.
BACA JUGA: Diungkap Hadis, Inilah Keutamaan Berjalan Kaki ke Masjid
Tahukan kamu bahwa hadits nabi ternyata banyak berkaitan dengan ilmu sains?
Banyak ilmuan yang sudah mencoba untuk meneliti hadits nabi, yang ternyata banyak berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Dikutip dari buku Cerita-cerita Sains Terbaik Dari Hadist Nabi oleh Kak Irmayana, berikut fakta hubungan hadits dengan sains.
Hubungan Hadits dengan Sains Pertama: Larangan Minum Sambil Berdiri
- Hadits:
Nabi ﷺ bersabda, yang artinya: “Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!” (HR.Muslim)
Dari Anas dan Qatadah radhiyallaahu ‘anhuma, dari Rasulullah ﷺ bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya aku melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qadatah berkata: “Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab, “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan at-Turwudzi)
Dua hadits di atas telah menerangkan betapa pentingnya makan dan minum dalam keadaan tidak berdiri.
- Sains:
Hubungan hadits dengan sains ternyata bukan soal etika, tapi juga berlandaskan alasan ilmiah bahwa minum sambil berdiri itu berbahaya.
Didalam tubuh manusia terdapat suatu jaringan penyaring (Filter) yang disebut sringer, berupa struktur maskuler (berotot) yang dapat membuka (sehingga air kemih dapat lewat) dan menutup kembali. Ginjal memiliki “pos-pos” penyaringan. Saat kita minum, air akan disalurkan menuju “pos-pos” tersebut.
Sfringer ini akan terbuka pada saat kita duduk dan menutup saat kita berdiri. Karena itu, air yang kamu minum pada saat posisi berdiri, akan langsung masuk hingga ke kantong kemih tanpa melalui proses penyaringan dan berakibat pada pengendapan di saluran ureter. Hal ini dapat memicu gangguang ginjal.
Maka sebaliknya, pada posisi duduk, sfringer akan terbuka dan memproses lebih dulu sebelum disalurkan ke berbagai organ lainnya. Kemudian diolah lagi hingga air masuk ke kantong kemih.
BACA JUGA: Makan dan Minum Sambil Berdiri Haram?
Hubungan Hadits dengan Sains Kedua: Larangan Meniup Minuman Panas
- Hadits:
Dari ibnu Abbas “Sesungguhnya Nabi ﷺ melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. at-Tirmidzi no 1888 dan Abu Dawud no 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh al-Albani).
- Sains:
Di antara hikmah larangan meniup minuman yang masih panas adalah karena struktur molekul dalam air akan berubah menjadi zat asam yang membahayakan kesehatan.
Sebagaimana diketahui, air memiliki nama ilmiah H2O. ini berarti di dalam air terdapat 2 buah atom hydrogen dan satu buah atom oksigen. Dua atom hydrogen tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen. Apabila kita hembuskan napas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbondioksida. Apabila karbondioksida bercampur dengan air maka akan menjadi senyawa asam karbonat. Zat asam inilah yang berbahaya bila masuk ke dalam tubuh kita.
BACA JUGA: Inilah 16 Adab Minum yang Diajarkan Rasulullah ﷺ
Hubungan Hadits dengan Sains Ketiga: Manfaat Tidur Dengan Lampu Mati
- Hadits:
“Padamkanlah lampu dimalam hari apabila kamu akan tidur. Tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana, dan tutuplah makanan dan minuman.” (HR. Muttafaq’alaih).
- Sains:
Di abad modern ini baru diketahui manfaat medis dari tuntunan Rasulullah untuk memadamkan lampu ketika hendak tidur.
Seperti ditulis Ustadz Yusuf Mansur, ahli biologi joan Robert mengungkapkan bahwa tubuh baru bias memproduksi hormone melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon melatonin ini adalah salah satu hormone kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit, termasuk aknker payudara dan prostat. Orang yang tidur dalam kondisi gelap, maka tubuhnya bias memproduksi hormone ini.
Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apa pun sinarnya, menyebabkan produksi hormone melatonin terhenti.
Pentingnya tidur di malam hari dengan mematikan lampu juga diteliti oleh para ilmuan dari inggris. Peneliti menemukan bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bias memicu ekpresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Itulah beberapa fakta hubungan hadits dengan sains yang menakjubkan namun jarang diketahui. []
Oleh: Sufyan
Referensi: Cerita-cerita Sains Terbaik Dari Hadis Nabi/Karya: Kak Irmayana. Fillah/Penerbit: al-Qudwah Publishing/Tahun: 2015
https://www.youtube.com/watch?v=9SfhXaz8T8o