Oleh: Edgar Hamas
UMAT ini spesial. Bukan sekadar karena jumlah dan sejarah. Melainkan adanya Umat ini adalah tanda bertahannya dunia. Berakhirnya umat ini, itulah akhir dunia.
Pertama, Akidah yang Satu
Sejak Adam hingga manusia muslim terakhir di muka bumi kelak, umat ini meyakini keesaan Allah. Walaupun zaman berbeda dan terus berkembang, generasi terus berganti, akidah umat ini takkan lekang oleh zaman. Ka’bah kita satu, shalat kita sama, Al Qur’an kita sama, dan Islam menyatukan kita.
Kedua, Keberagaman Pemeluk
Akidah kita satu, padu, namun pemeluknya ada dari semua bangsa dan bahasa. Masjid bersuhu minus di Greenland, ada. Mushalla berbahan kayu di tengah padang sahara yang nyaris 60° celsius, ada. Nelayan muslim Karibia di Amerika Selatan shalat menghadap Ka’bah. Petani di tepian Bengawan Solo, pun shalat menghadap Ka’bah. Begitupula saudagar karpet Turki, semuanya ada.
Ketiga, Tujuan yang Agung
Umat ini Allah lahirkan untuk menegakkan keadilan. Yang lain mengembara dengan kapalnya merampas rempah-rempah negeri Asia Afrika, menjajah dan menodai kemanusiaan. Umat ini, mengorbankan jiwa raga untuk mengajak manusia menuju Allah. Bahkan mengeluarkan dana dan daya terbesarnya agar manusia bisa mengenal Tuhan mereka. []