AIB secara bahasa artinya cacat atau kekurangan. Sebagian ulama mazhab hanafi menjelaskan aib dengan pengertian:
“Suatu bagian yang tidak ada dari asal penciptaannya dan hal itu dianggap sebagai kekurangan. ” (Al-Hasfaki, ad-Dur Al-Mukhtar, Dar Al-Fikr, Beirut)
Dari pengertian di atas kita dapatkan bahwa aib adalah suatu kekurangan. Kekurangan ini harus ditutupi, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menutupi aib saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya.” (HR. Ibnu Majah)
Selain itu, ada tiga keuntangan yang dapat kita miliki jika kita menutupi aib orang lain yaitu:
1. Allah Akan Menutupi Aibnya Di Akhirat Kelak
Keutamaan pertama yang akan diperoleh orang yang senantiasa menutupi aib orang lain ialah Allah SWT akan menutupi aib orang tersebut di akhirat kelak. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
“Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” (HR. Muslim)
2. Allah Juga Menutupi Aibnya di Dunia Ini
Tidak hanya mendapat keutamaan ketika di akhirat kelak. Ternyata keutamaan menutupi aib orang lain juga akan diperoleh ketika ia masih hidup di dunia. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang Siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah)
3. Keutamaan Menutup Aib Saudara Seperti Menghidupkan Bayi yang Dikubur Hidup-Hidup
Keutamaan terakhir yang akan diperoleh orang yang senantiasa menutup aib orang lain ibarat ia menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup.
“Siapa melihat aurat (aib orang lain) lalu menutupinya, maka seakan-akan ia menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup.” (HR. Abu Daud). []
Disadur: Infoyunik