NAJIS secara bahasa artinya kotoran, sedangkan menurut istilah najis adalah kotor yg menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah SWT.
Najis terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Najis Mugholadhoh (najis berat)
2. Najis Mukhofafah (najis ringan)
3. Najis Mutawasithoh (najis pertengahan)
BACA JUGA: Ini 9 Najis yang dapat Dimaafkan
Najis Mugholadhoh
Adapun contoh najis berat ialah najis anjing, babi, dan salah satu dari anak keduanya. Jika kita terkena najis berat, maka cara membersihkannya dengan 7 basuhan air setelah menghilangkan keadaan najisnya yang salah satunya memakai debu.
Najis Mukhofafah
Adapun contoh najis ringay ialah kencingnya bayi laki-laki yang belum makan-makanan kecuali ASI, dan umumnya belum sampai 2 tahun. Cara membersihkan najis ringan bisa suci dengan mengguyurkan air pada najisnya secara merata setelah menghilangkan keadaan najisnya.
Najis Mutawasithoh
Adapun contoh najis pertengahan ialah seluruh najis selain najis berat dan ringan. Seperti kotoran ayam, kotoran cicak, air kencing bayi perempuan, dan lainnya.
BACA JUGA: Ujung Gamis Menyapu Tanah, Benarkah Tidak Najis?
Najis mutawasithoh terbagi menjadi 2 macam yakni najis ‘ainiyah dan hukmiyah. Najis mutawasithoh ‘ainiyah adalah najis yang ada warna, bau, dan rasanya. Cara membersihkannya dengan menghilangkan warna, bau, dan rasanya.
Najis mutawasithoh hukmiyah adalah najis yang tidak ada warna, bau, dan rasanya. Cara membersihkannya dengan cukup mengalirkan air pada najis tersebut. []
Sumber: Salim Bin Smir Al Hadlromi. Diterjumahkan Salim Usman. Safiinatun Najaah. M.A. Jaya