PARIS—Tiga orang muslimah terpilih sebagai scientist wanita yang dinilai berkontribusi besar bagi negaranya. Ketiga scientist yang terpilih itu adalah Marwa Balaha, Dr. Noha Mostafa, dan Dr. Amira El-Yazbi.
Mereka mendapatkan penghargaan The L’Oréal-UNESCO for Women in Science. Program penghargaan dari L’Oreal dan UNESCO itu telah ada sejak 19 tahun lalu.
Marwa Balah merupakan peneliti di bidang Pharmaceutical Chemistry and Drug Design. Dia terjun ke dunia science dan pengobatan sejak ayahnya meninggal.
Dawalnya, dia mengambil studi farmasi di University of Tanta. Karena kecerdasannya, ia diterima sebagai asisten dosen dan menempuh jenjang master jurusan Pharmaceutical Design and Pharmaceutical Chemistry. Kemudian, ia bekerja sebagai asisten profesor di Department of Pharmaceutical Chemistry, Fakultas Farmasi Kafr El Sheikh University.
Kini, ia sedang menjalani proyek membuat sintesis obat anti-kanker bekerja sama dengan sebuah laboratorium di Italia.
Sedangkan Dr. Noha Mostafa merupakan Pharmaceutical Analytical Chemistry yang bekerja sebagai asisten dosen di Fakultas Farmasi, di Assiut University. Wanita kelahiran 1988 ini sedang melakukan penelitian tentang pengobatan biologis.
Dia juga mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Mesir untuk mendapatkan gelar PhD. Wanita berhijab ini sekarang bekerja sebagai asisten dosen di Faculty of Health and Life Sciences, De Montfort University in Leicester, Inggris.
BACA JUGA: 3 Ilmuwan Muslimah Sabet Penghargaan L’Oréal-UNESCO 2018
Dr. Amira El-Yazbi merupakan seorang peneliti. Dia juga menjadi asisten dosen di Fakultas Farmasi, Alexandria University.
Peraih gelar PhD dari University of Alberta, Canada ini fokus mengembangkan penelitian tentang kerusakan DNA. Dia mengembangkan pengobatan yang terjangkau dan lebih simple untuk gejala tersebut. Dia juga meneliti tentang anti-cancer agen dan mengajar ilmuwan muda. []
SUMBER: WOMEN OF EGYPT MAG