RIYADH – Otoritas penerbangan sipil Arab Saudi telah menolak untuk membuka wilayah udara bagi penerbangan ke dan dari Qatar. Hal ini disampaikan setelah CEO Qatar Airways meminta tindakan internasional melawan boikot yang diberlakukan di Doha.
Otoritas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (13/06/2017) lalu bahwa keputusan untuk memberlakukan blokade udara kepada Qatar adalah tindakan pencegahan dan berada di dalam hak kedaulatan kerajaan untuk melindungi warganya dari ancaman apapun.
Sama halnya denga arab saudi, otoritas penerbangan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain juga mengeluarkan penyataan serupa. Bahkan, otoritas penerbangan tiga negara tersebut juga mengatakan bahwa penerbangan pribadi dan charter non-Qatar dari Qatar harus mengajukan permintaan kepada mereka setidaknya 24 jam sebelum melintasi wilayah udara mereka.
Sebelumnya, CEO Qatar Airways Akbar al-Baker mengimbau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional untuk mengumumkan tindakan terhadap lalu lintas udara Qatar yang ilegal.
“Wilayah udara yang mereka blokir bukan milik mereka, itu milik masyarakat internasional,” ujarnya.
UEA dan Qatar telah lama menjadi pendukung besar perjanjian transportasi udara terbuka yang menghapus pembatasan terbang antar negara.
Kebijakan ini membantu maskapai terbesar di Kawasan seperti Emirates, Etihad Airways dan Qatar Airways untuk mengembangkan bandara asal mereka untuk saling menghubungkan pelancong jarak jauh.
Secara keseluruhan, 18 destinasi di wilayah tersebut sekarang berada di luar batas Qatar Airways, yang juga terpaksa menutup kantornya di Arab Saudi dan UEA.[]
Sumber: Al-Jazeera