ABDULLAH bin Umar RA meriwayatkan bahwa Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib: “Wahai Abul Hasan! Ada kalanya kamu bersama Rasulullaah ﷺ saat kami tidak ada dan ada saat kami hadir bersama Rasulullaah ﷺ padahal engkau tidak ada ketika itu. Aku punya tiga pertanyaan kepadamu. Apakah engkau tahu jawabannya?”
“Apakah saja pertanyaanya?” Ali balik bertanya.
BACA JUGA: Kisah Umar bin Khattab dan Wanita Faqir Miskin
Umar berkata, “(Mungkinkah) seseorang menyukai orang lain ketika dia tidak melihat kebaikan dalam dirinya atau tidak menyukai seseorang ketika dia tidak melihat hal buruk dalam dirinya?”
“Itu pasti mungkin,” Ali menjawab, “Rasulullaah ﷺ pernah berkata, ‘Semua jiwa berkumpul bersama di alam tempat mereka bertemu dan berhubungan. Mereka yang mengenal satu sama lain di sana, ikatan di dunia ini dan mereka yang terpisah di sana tetap terpisah di sini’.”
“Itu pertanyaan pertama,” Umar – berkata, “Pertanyaan kedua adalah ketika berbicara tentang sesuatu, mengapa kita terkadang mengingat dan terkadang lupa?”
Ali – menanggapi dengan mengatakan, “Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Setiap hati memiliki awan yang melewatinya seperti awan yang melintasi bulan. Saat bulan bersinar, awan melewatinya, menyebabkan cahaya menghilang, tetapi kembali bersinar setelah awan berlalu. Demikian pula, ketika seseorang sibuk berbicara, salah satu awan melewati (hatinya), menyebabkan dia lupa. Kemudian saat itu berlalu, dia sekali lagi bisa mengingat’.”
“Itu baru dua pertanyaan,” Umar RA berkata, “Sekarang bagaimana dengan orang yang melihat mimpi, beberapa di antaranya benar dan yang lainnya salah?”
BACA JUGA: Ciri Fisik Ali bin Abi Thalib
Ali RA berkata, “Aku punya jawaban untuk itu juga. Aku mendengar Rasulullaah ﷺ berkata, Setiap kali ada pria atau wanita yang tertidur lelap, jiwa mereka naik ke Arsh (tahta Allah). Mereka yang terbangun setelah mencapai Arsh memiliki mimpi yang benar dan mereka yang terbangun sebelum mencapai Arsh mengalami mimpi palsu. ”
Umar RA berkomentar, “Ini adalah tiga jawaban yang aku cari-cari. Aku bersyukur kepada Allah bahwa aku telah menemukan jawabannya sebelum kematian saya.” []