PRANCIS—Tiga perusahaan Prancis dilaporkan telah ikut dalam proyek perluasan jalur kereta api trem Yerusalem (Al-Quds). Jalur ini akan menggabungkan wilayah Israel dengan bagan timur Al-Quds untuk menghapus mimpi mendirikan negara Palestina dengan ibu kota Yerusalem.
Menurut laporan Mediapart, Sabtu (16/6/2018), Prancis melansir laporan dari enam organisasi, termasuk konfederasi organisasi non-pemerintah, Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia dan solidaritas Prancis Palestina yang menyebutkan, terdapat sejumlah perusahaan seperti Systra dan Agis Rail dan Alstom yang terlibat dalam desain dan konstruksi jalur trem (light rail) baru yang menghubungkan pusat kota Blok permukiman Al-Quds dengan pinggiran kota Al-Quds yang tentu telah melanggar hukum internasional.
BACA JUGA: Bunuh Diri, Seorang Pria Warga Prancis Loncat dari Atap Masjidil Haram
Menurut Mediapart, jaringan ini akan mencakup tiga baris dasar (merah, hijau dan biru), menjadikannya salah satu dari proyek-proyek infrastruktur utama yang paling penting untuk transportasi di Al-Quds Raya yang akan segera diumumkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Organisasi HAM merasa terkejut dengan fakta bahwa dua dari perusahaan-perusahaan, yaitu modal publik “Systra” dan “Agis Nyata” Zuta telah berkontribusi dalam pelanggaran berkaitan dengan zona hijau dan biru di Balkhtin baru dengan koordinasi berbagai pihak pejabat dalam proyek ini.
Netanyahu berencana mengambil lebih dari 200 kilometer persegi tanah Palestina, sambil memastikan bahwa orang Yahudi tetap menjadi mayoritas penduduk kota. []
SUMBER: PIC