IDEALNYA, merencanakan keuangan keluarga sudah harus dibahas dan disepakati jauh sebelum Anda dan pasangan menikah. Siapa yang membayar apa, apa saja yang dibayar, hingga bagaimana teknisnya.
BACA JUGA:Â Ini 3 Prinsip Mengatur Keuangan untuk Ummahat
Tapi bila hingga sekarang keuangan keluarga Anda masih bermasalah, jangan khawatir Ma! Segera ubah dan perbaiki pola pengaturan keuangan Anda dan pasangan sekarang juga, agar kelak keuangan keluarga dan hubungan rumah tangga Anda aman!
Pahami 3 prinsip mengelola keuangan keluarga berikut,
Saling Terbuka
Berapa pun pendapatan yang diterima maupun pengeluaran yang digunakan (baik pengeluaran untuk pribadi maupun untuk kebutuhan bersama atau keluarga), terbukalah terhadap pasangan.
Dengan saling terbuka, maka kompromi dan kesepakatan terhadap alokasi anggaran pendapatan akan lancar, membuat rasa nyaman, dan saling percaya. Tak hanya memberitahukan nominal gaji, informasikan juga jenis asuransi yang diikuti, bahkan besaran utang yang dimiliki pasangan.
Berbagi Peran dan Tugas
Idealnya sebelum menikah, pasangan suami istri harus terlebih dahulu berkompromi menentukan siapa yang nantinya akan memiliki peran operasional atau peran strategis.
Menurut konsultan keuangan, Andreas Hartono, baik istri atau suami bisa menduduki kedua peran tersebut. Mereka harus memutuskan dari awal, bahkan dari sebelum menikah mengenai peran dan tugas masing-masing dalam mengelola keuangan bersama.
Peran operasional meliputi mengatur cashflow, mengatur tabungan, dan dana darurat. Sedangkan peran strategis lebih memikirkan secara strategis dalam memanfaatkan pengeluaran semaksimal mungkin. Misal, dalam hal investasi, asuransi, dan uang pensiun.
Pembagian tugas juga sangat memudahkan terutama bagi pasangan bekerja. Misal, suami yang membiayai kebutuhan pokok, membayar asuransi, cicilan mobil dan rumah sedangkan istri membayar uang sekolah dan kebutuhan liburan.
BACA JUGA:Â Tips Atur Keuangan Ala Tantri Kotak
Miliki Rekening Operasional Keluarga
Mekanisme ini biasanya dilakukan oleh pasangan yang sama-sama bekerja atau memiliki pendapatan. Untuk memudahkan, dibuatkan satu rekening khusus untuk operasional keluarga. Baik dari suami atau istri, secara periode setelah mendapatkan penghasilan akan mentransfer atau mengisi pendapatannya ke rekening tersebut.
Jumlah berapa yang harus sama-sama diisi secara rutin dapat disepakati bersama. Dari rekening tersebut kemudian digunakan untuk membiayai semua kebutuhan rumah tangga. Teknis siapa yang mengelola rekening tersebut bisa dikompromikan antara suami dan istri. []
SUMBER: PARENTING