• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan Kultum Ramadhan

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Kultum Ramadhan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
neraka, dajjal

Ilustrasi. Foto: Medium

0
BAGIKAN

Oleh: Ustadz Amrullah Akadhinta

DALAM sebuah hadits, Rasulullah SAW telah memperingatkan umatnya mengenai tiga sifat pembawa celaka yang bisa mengantarkan seseorang ke jurang neraka. 

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ ؟ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ ، لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ، أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ ؟ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ

Dari Haritsah bin Wahb ra beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian siapa penghuni surga? Merekalah orang yang lemah lagi diremehkan orang lain. Namun jika dia bersumpah dengan menyebut nama Allah, pasti Allah akan mengabulkannya. Maukah aku kabarkan pada kalian siapa penghuni neraka? Merekalah orang yang kasar, tak sabaran lagi sombong.” (HR. Al-Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853)

ArtikelTerkait

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

Ciri Orang Munafik

Dua Pelajaran Penting Setelah Ramadhan

BACA JUGA: 6 Ciri Penghuni Neraka dalam Alquran

Dalam hadits tersebut Nabi SAW menyebutkan tiga sifat yang bisa membuat seseorang terjerumus ke dalam jurang neraka, yakni:

1. Sifat kasar (Al-‘Utul)
2. Sifat tak sabar (Al-Jawwazh)
3. Sifat sombong (Al-Mustakbir)

1 Sifat Kasar (Al-‘Utul)

Sifat kasar ini berasal dari hati seseorang yang jauh dari keimanan dan amal shalih. Normalnya seseorang ketika dia melihat tanda kekuasaan Allah, melihat orang-orang shalih yang berbuat ketaaatan, maka hatinya akan melembut. Akan tetapi tidak dengan orang ini, melihat hal tersebut justru hatinya semakin mengeras. Kerasnya hati ini kemudian berpengaruh pada sikapnya yang kasar, mudah bahkan merasa bangga ketika bermaksiat kepada Allah dan menzalimi sesama makhluk.

Seperti orang-orang Yahudi di zaman Nabi Musa yang Allah ceritakan dalam Al Quran ketika mereka melihat tanda kekuasaan Allah dengan menghidupkan orang yang sudah mati di hadapan mereka setelah dipukul dengan salah satu bagian tubuh sapi betina yang mereka sembelih, sehingga orang mati tersebut bisa mengabarkan kepada masyarakat tentang siapa pembunuhnya kemudian Allah matikan kembali orang itu. Melihat kejadian luar biasa seperti itu, bukannya menambah keimanan mereka tapi justru membuat hati mereka semakin keras. Allah berfirman tentang mereka:

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً

“Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (QS. Al-Baqarah 2: 74)

2 Sifat Tak Sabar (al Jawwazh)

Syaikh Ibnu Utsaimin berkata mengenai makna Al-Jawwazh ini, “kata al Jawwazh, ada banyak tafsirannya. Ada yang mengatakan maknanya yaitu orang yang serakah lagi pelit. Akan tetapai yang lebih kuat maknanya adalah seorang yang tidak bisa bersabar.” (Syarah Riyadhus Shalihin 2/28)

Advertisements

Sebagaimana sikap sabar ada tiga macam, demikian pula sikap tak sabar ini: tak sabar dengan godaan maksiat, tak sabar menerima ketentuan Allah, dan tak sabar dalam beribadah kepada Allah. Sikap tak sabaran ini, benar-benar bisa membawa seseorang terjatuh pada api neraka.

Pertama, hilangnya kesabaran menahan goadaan bermaksiat. Sikap ini jelas bisa membawa ke jurang neraka dengan maksiat yang dia lakukan. Maksiat memang manis, banyak orang rela melakukannya walaupun harus berkorban waktu, tenaga, harta bahkan nyawa.

Sedangkan ketaatan, kadang yang gratis saja banyak orang yang lalai melakukannya. Padahal lezatnya bermaksiat itu akan segera hilang setelah maksiat selesai dilakukan dan yang tersisa adalah dosanya. Adapun lelahnya berbuat taat akan segera hilang setelah ketaatan tersebut selesai dilakukan dan yang tersisa adalah pahalanya.

Kedua, hilangnya kesabaran menerima ketentuan Allah. Sikap tak sabar menerima ketentuan Allah bisa membawa seseorang kepada jurang neraka karena dia menyikapi ketentuan Allah dengan hal-hal yang justru dilarang oleh Allah. Ada sebuah hadits yang menceritakan bagaimana seorang yang hilang kesabaran dalam menerima ketentuan Allah ini bisa menyeretnya ke dalam api neraka.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (2898) dan Muslim (112) terdapat kisah seorang lelaki yang pernah berperang bersama Nabi SAW. Lelaki tersebut sangat pemberani, tidak menyisakan sedikitpun ruang untuk bergeraknya musuh. Namun tak disangka, Nabi SAW bersabda tentangnya, “Sesungguhnya orang itu penghuni neraka”.

Para sahabat pun terheran-heran, mereka mempertanyakan bagaimana mungkin orang yang seperti itu menjadi penghuni neraka?! Sampai ada seseorang yang bangkit dan berkata, “Demi Allah, saya akan meperhatikan gerak-gerik orang tersebut!” Orang ini pun mengawasi gerak-gerik orang yang disebut penghuni neraka tadi, ternyata dia dapati orang tersebut terkena panah musuh, dia pun tak bisa bersabar dan merasa putus asa menahan sakit, akhirnya dia ambil pedangnya dia tusukkan pedang tersebut pada dirinya sendiri hingga menembus punggungnya, dia bunuh diri. Na’udzubillah.

Orang yang mengawasi gerak-gerik orang tadi pun langsung mendatangi Nabi SAW dan mengatakan, “Wahai Rasulullah, aku bersaksi bahwa engkau benar-benar utusan Allah!”. Rasul menjawab, “Ada apa?”. Orang itu menjawab, “Orang yang engkau sebut bahwa dia penduduk neraka itu ternyata benar telah melakukan begini dan begitu (tindakan bunuh diri -pen).”

Nabi SAW pun bersabda, “Sesungguhnya ada orang-orang yang dalam pandangan manusia dia beramal dengan amalan penduduk surga, namun ternyata dia adalah penduduk neraka”. (HR. Bukhari no. 2898 dan Muslim no. 112)

Ketiga, hilang kesabaran dalam beribadah. Ibadah perlu kesabaran, hilangnya kesabaran dalam beribadah bisa membawa seseorang ke jurang neraka, karena akhirnya dia tidak beribadah dengan benar sehingga ibadahnya tidak sah, bahkan terkadang malah membuatnya melakukan dosa. Contohnya orang yang tidak sabar dalam mengerjakan shalat, sehingga dia shalat dengan cepat-cepat sehingga tidak tumaninah.

Abu Ya’la meriwayatkan dalam Musnad-nya dengan sanad yang hasan, bahwa Nabi SAW melihat seorang lelaki yang sedang shalat namun tidak menyempurnakan rukuknya dan seperti ayam yang sedang mematuk dalam sujudnya (karena cepat sujudnya –pent). Maka beliau bersabda,

لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى ما هو عليه مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ

“Kalau orang ini mati dengan kondisi shalat yang demikian, maka dia mati bukan di atas ajaran Muhammad.” (Musnad Abu Ya’la No 7184, diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam al Kabiir No 3840, dihasankan oleh al Albani dalam Shifat ash Shalah halaman 131)

3 Sifat Sombong (Al-Mustakbir)

Sifat sombong ini bisa membuat seseorang celaka. Di dunia orang sombong tidak ada yang mau mendekati, di akhirat sifat sombong bisa membuatnya tidak dapat masuk ke dalam surga. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” (QS. Al-A’raf 7: 40)

BACA JUGA: Dan Kamu Telah Berada di Tepi Jurang Neraka, lalu Allah Menyelamatkanmu darinya

Nabi SAW bersabda mendefinsikan sifat sombong sekaligus mengancamnya,

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

”Tidak akan masuk surga, seseorang yang ada kesombongan di dalam hatinya walau sangat kecil.”

Ada orang yang bertanya kepada Rasulullah, “Bagaimana jika ada seseorang yang senang memakai pakaian dan alas kaki yang bagus?”

Kata Nabi SAW:

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim no. 91)

Maka jelaslah kriteria kesombongan, menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Siapa yang memiliki salah satu dari sifat ini maka dia adalah orang sombong, apalagi jika memiliki kedua sifat ini.

Jika ada orang yang menolak kebenaran, walaupun dia menolak dengan bahasa yang lemah lembut maka dia juga termasuk orang yang sombong. Demikian juga bila ada seseorang yang suka meremehkan, menghina dan melecehkan manusia maka orang ini termasuk orang yang sombong. []

SUMBER: ALQURAN-SUNNAH

Tags: Kultummateri kultum ramadhanNerakaramadhan 2020Sabar
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah Sebaik-baik Rezeki Pemberian Allah SWT

Next Post

Keadaan Terburuk Seorang Hamba Adalah saat Apa yang Dijalani Bukan karena Allah

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Tata Cara Puasa Senin dan Kamis, Niat Puasa Senin-Kamis, Manfaat Puasa, Yang Dilakukan oleh Seorang Muslim di Bulan Ramadhan, Jenis Puasa Sunnah, Hukum Puasa Sunah Sebulan Penuh di Bulan Muharram, Batas Akhir Qadha Puasa Ramadhan, Alasan Kenapa Kita Perlu Puasa,Manfaat Intermitten Fasting, Hal yang Membatalkan Puasa

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

18 Februari 2021
khutbah. surga

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

20 Mei 2020
asmaul husna

Ciri Orang Munafik

17 Mei 2020
Ilustrasi. Foto: The Independent

Dua Pelajaran Penting Setelah Ramadhan

16 Mei 2020
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

jantung

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

suami

8 Cara Istri agar Suami Mau Shalat Berjamaah 5 Waktu ke Masjid

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Saat Kita Tidur, Ruh Pergi Kemana?

Oleh Eva F Hasan
2 Juni 2024
1
Zikir Menjelang Tidur, Penghambat Rezeki, Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Penyakit Akibat Tidur Pagi Hari, Tidur di Waktu Pagi, Hal tentang Mimpi Buruk, Mimpi dalam Islam

Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur?

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.