NAFSU adalah keinginan, kecendrungan, dorongan jiwa yang kuat untuk melakukan perbuatan entah itu perbuatan yang baik maupun perbuatan yang buruk. Nafsu dipengaruhi oleh pola pikir manusia, baik itu positif maupun negatif. Nafsu juga dapat dikendalikan oleh pikiran.
Seseorang harus menyadari bahwa tidak semua keinginannya dapat dilaksanakan atau tercapai. Sebelum melakukan keinginan maka akan selalu dikonsultasikan kepada akal.
BACA JUGA: Meredam Nafsu Syahwat
Seseorang yang memiliki ketenangan akan mampu melahirkan perbuatan yang normal sesuai dengan ketentuan umun yang tengah-tengah masyarakat maupun agama sehingga menimbulkan kebahagiaan, ketentraman, dan kesejateraan lahir batin. Ada tiga tinggkatan nafsu yang dimiliki manusia, sebagai berikut:
1. Nafsu muthma’innah, yaitu nafsu yang telah mencapai ketenangan, nafsu yang dapat dikendalikan oleh akal yang sehat. Nafsu ini telah mendapat rahmat Allah SWT dan manusia yang mendapatkan nafsu ini akan mendapat ridha Allah SWT di dunia dan akhirat. Orang ini akan mendapat “husnul Khatimah” di akhir hidupnya sebagai pintu menuju surga Allah SWT.
Allah SWT berfirman: “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu,” (QS Al-Fajr: 27-30).
2. Nafsu Lawwamah, yaitu nafsu yang sudah mengenal baik dan buruk. Nafsu tercela kerana kelalaian tuannya melaksanakan peraturan-peraturan Allah. Nafsu ini mengarahkan pemiliknya untuk menentang kejahatan, tetapi suatu saat jika ia lalai beribadah kepada Allah SWT, maka ia akan terjerumus kepada dosa. Orang yang memiliki nafsu ini tidak tetap pendirian untuk menjalankan ketaatan dan meninggalkan perbuatan dosa.
Allah SWT berfirman: “(Tetapi) kerana mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Maidah: 13).
BACA JUGA: Lawanlah Nafsu dengan 2 Hal!
3. Nafsu Ammarah Bissu’. Nafsu ini sangat berbahaya apabila melekat pada diri seseorang manusia sebab ia suka mengarahkan manusia kepada perbuatan dan perilaku yang dilarang agama.
Allah SWT berfirman: “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), kerana sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,”(QS Yusuf: 53). []
Referensi: Terapi Hati/M. Amin Syukur/Erlangga/2012