SYEKH Syarif Muhammad Fadlil al-Jilani telah mengemukakan tiga wasiat Syekh Abdul Qodir al-Jilani untuk umat Islam. Syekh Fadlil yang merupakan cicit dari Syekh Abdul Qadir al-Jilani ini menyampaikan wasiat tersebut di sela-sela Pengajian Teleconference Kitab Adwords Alim wal Muta’allim karya KH Hasyim Asy’ari di Gedung PBNU, Rabu (2/1/2019).
“Syekh Abdul Qodir al-Jilani tidak pernah mengatakan ‘kalian haruslah berpegang atas tiga perkara’,” kata Syekh Fadlil.
BACA JUGA: Cicit Syeikh Abdul Qadir Al Jailani Hadir di Peringatan Maulid Nabi PWNU DKI
Pertama, hilangkan kebodohan dan diisi dengan ilmu. Menurutnya, jika seseorang bisa menghilangkan kebodohan, maka ilmu cahaya akan dating ke seluruh tubuh.
“Ilmu masuk dari mulai kepala kamu, sampai hati kita akan membahas dengan ilmu ini, kedua mata kita akan mendukung dengan ilmu, kedua telinga kita pun akan terpenuhi dengan ilmu, kedua tangan kita akan membahas dengan ilmu cahaya, kedua kaki kita pun akan disetujui oleh ilmu tersebut ”
Kemudian, kompilasi cahaya ilmu meningkat dan menjadi besar pada komunitas umat Islam sehingga dapat menyatukannya. Cahaya ilmu merupakan ilmu yang bersih dari riya dan terbebas dari ujub.
“Cahaya ilmu inilah yang bisa memberi manfaat bagi pemilik ilmu ini dhohir dan batin,” ucapnya.
Kedua, menghilangkan perbedaan di antara umat Islam hingga tampak persatuan dan persamaan. Menurutnya, kontribusi merupakan kemuliaan bagi islam, muslim, dan kemuliaan atas agama.
“Persamaan yang dibina dalam masyarakat mendatangkan ketenangan bagi jiwa kita,” jelas pria yang tinggal di Turki tersebut.
Ia mengatakan, perbedaan yang terjadi di banyak negara Islam hanya terjadi rendah dan hina dan berujung pada kebinasaan.
Ketiga, membiasakan diri untuk berbagi harta yang halal dengan orang-orang yang membutuhkannya, khususnya yatim yang fakir. Penyebab, kemiskinan dapat menurunkan derajat manusia.
BACA JUGA: Ketika Berdoa Coba Lakukan Empat Anjuran Syekh Abdul Qadir Jaelani Ini
Menurutnya, jika kebiasaan berbagi berlangsung dengan baik, pada saatnya nanti tidak akan ada lagi fakir berkeliaran di tengah-tengah masyarakat.
“Jika kita memulai ketiga wasiat tersebut, pastilah dengan nalar kita yang sehat nanti kita katakana ‘akan timbul nanti kehidupan tanpa ada perbedaan di antara kita’. Disitulah kita akan menikmati kebahagiaan hidup dunia dan akhirnyaat hakikat dari kehidupan yang kita inginkan,” jelasnya. []
SUMBER: NU.OR.ID