AKU terkejut melihat Mbah Guru bermain puzzle. Namun ada yang aneh, beliau asal menaruh dan menata sehingga kacaulah puzzle itu menjadi tanpa bentuk.
“Aku bingung, coba kamu perbaiki,” suruh Mbah Guru.
“Ya Allah, kalau sudah kacau begini ya dibongkar ulang semua , Mbah.”
“Bisa nggak kauperbaiki sedikit-sedikit?”
“Bisa tapi lama, mending dibongkar sekalian,” tukasku sambil membalik papan puzzle.
Kini kepingan puzzle berantakan di lantai, aku hendak memulai dari awal lagi.
“Begitulah hidup manusia. Jika hidupmu sudah terlalu kacau. Pikiran dan tindakanmu sudah serba terbalik-balik, sedangkan kamu tetap ingin menjadi baik. Maka Allah akan membuat kepingan hidupmu berantakan, berserakan … namun sebenarnya untuk perbaikan.”
Deg … ternyata Mbah Guru sedang memberiku sebuah jawaban dari beberapa pertanyaan yang tadi pagi kuajukan.
(Mengapa ketika seseorang berhijrah disambut dengan gelombang fitnah?)
(Mengapa ketika seseorang kembali kepada Tuhan diterjang badai ujian?)
(Mengapa ketika orang melangkah untuk menjadi baik kadang awalnya harus jungkir balik? []
Kirim naskah RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word.