MENGINGAT sejarahnya yang panjang itu, Islam meninggalkan banyak je jak di India. Selain Taj Mahal di Agra yang mendunia itu, India juga menyimpan warisan Islam lainnya, seperti Masjid Jama’, Qutub Minar, dan Taman Makam Hu mayun. Mari kita sambangi tempat-tempat ber sejarah itu, yang sebagian merupakan peninggalan dari masa Kekaisaran Mughal:
Qutub Minar
Menjulang setinggi 72,5 meter, Qu tub Minar ada lah salah sa tu menara masjid paling tinggi di dunia. Menara ini diba ngun oleh Qu tubuddin Aibak, sultan Del hi pertama pendiri Dinasti Ghulam (Kesultanan Mamluk ).
Terletak di dalam kompleks arkeologi besar di daerah Mehrauli, Delhi, Qutub Minar adalah sebuah menara kemenangan yang juga berfungsi sebagai menara masjid. Sultan Qutubuddin membangunnya pada 1192 setelah me ngalah kan kerajaan Hindu terakhir di Delhi. Qutubuddin adalah sultan berdarah Turki yang memerintah India barat laut dengan Delhi sebagai pusat pemerintahan. Dia menjadi sultan hanya selama empat tahun (1206 sampai 1210). Ia wafat ketika memainkan olahraga sejenis polo di Lahore. Pembangunan menara ini lalu diselesaikan oleh Shamsuddin Iltutmish, pemegang takhta ketiga Dinasti Mamluk, yang juga menantu Qutubuddin.
Taman Makam Humayun
Bila Taj Mahal dibangun oleh suami untuk sang istri, Taman Makam Humayun di bangun oleh istri untuk suaminya. Terletak di te pi Sungai Yamuna, bangunan ini merupakan sebuah kompleks pemakaman besar dan megah yang didominasi batu paras merah.
Taman makam Humayun adalah salah satu situs ziarah terpopuler di kawasan New Delhi. Humayun adalah Kaisar Mughal kedua. Beliau wafat pada 1556. Lalu, pada 1562 sang janda Hu mayun, Hamida Begum, yang berasal dari Persia, memerintahkan pembangunan taman makam ini sebagai sebuah tanda cinta untuk sang suami.
Masjid Jama’
Masjid ini terletak di Old Delhi, tepatnya di Jalan Chadni Chowk. Masjid ini didirikan oleh Kaisar Mughal, Syah Jahan, pada 1656. Pembangunannya membutuhkan waktu enam tahun dengan melibatkan lebih dari lima ribu pekerja. Bangunan serta pelataran masjid terbuat dari batu paras merah, bahan bangunan yang umum di gunakan pada masa Kekaisaran Mogul.
Mampu menampung 25 ribu jamaah, masjid ini dibangun hampir bersamaan dengan be berapa masjid di Agra, Ajmer, dan Lahore. Na mun, ia tampak paling fenomenal sehingga men dapat julukan Masjid-i-Jahanuma yang berarti masjid berpanorama dunia.
Sumber: Republika.co.id