PALESTINA—Warga Jalur Gaza terpaksa harus berbuka puasa dengan kondisi menyedihkan. Mereka menjadi orang-orang yang dilarang mendapatkan kebutuhan dasar kehidupan dan mendapatkan hak-hak paling menimal yang dijamin oleh aturan internasional, PIC melaporkan pada Rabu (13/6/2017).
Meski warga Gaza hidup di abad ke-21, namun listrik yang menerangi aktivis mereka di kegelapan malam tidak mereka dapatkan di bulan suci ini. Mereka harus berbuka dan sahur hanya dengan cahaya lilin atau cahaya alternatif lainnya.
Di Jalur Gaza yang diblokade sejak 11 tahun, semua arti kehidupan lenyap. Yang tersisa adalah penderitaan, yang selalu hadir dan terus mengakar, yang terus menyertai “orang-orang Gaza” dalam seluruh detail kehidupan mereka, seakan tidak pernah berpisah dengan mereka bahkan dalam mimpi dan masa depan anak-anak mereka, atau bahkan dalam hak-hak mereka yang dijamin oleh seluruh dunia.
Krisis listrik semakin parah, tidak ada harapan solusi, dan hampir semua rumah warga Palestina di Jalur Gaza hanya mendapatkan aliran listrik maksimal selama empat jam saja dalam sehari semalam. []