“Berbagai bangsa akan mengerubuti kalian sebagaimana mereka mengerubuti hidangan makan.” Seseorang bertanya, ‘Apakah karena jumlah kami sedikit pada saat itu?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Kalian pada saat itu bahkan berjumlah banyak. Akan tetapi, kalian seperti buih di lautan. Allah telah mencabut rasa takut dari dada-dada musuh kalian terhadap kalian dan Allah menimpakan ke dalam hati kalian al-Wahn.’ Seseorang bertanya, ‘Apa itu al-Wahn?’ Rasulullah bersabda, ‘Cinta dunia dan takut mati.’” (HR. Abu Dawud no. 21363).
HADITS di atas jelas menunjukkan bahwa sebab kelemahan masyarakat Islam bukanlah karena lemah di bidang ekonomi, politik atau militer.
Namun penyebab paling utama adalah lantaran mereka begitu cinta dunia sehingga hancurlah ketaatan kepada Allah SWT, Rasul-Nya dan Ulil Amri untuk memperjuangkan kebenaran. Inilah sifat-sifat negatif yang menjangkiti umat Islam saat ini.
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu , niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS. Al-Anfal: 73).
Allah SWT telah menjelaskan bahwa selama kaum Muslimin tidak melaksanakan perintah-Nya (hidup berjama’ah/bersatu di bawah satu pimpinan seluruh dunia). Maka selama itu pula akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar menimpa kehidupan mereka.
Namun pada kenyataannya, justru kaum Muslimin saat ini telah berpecah-pecah menjadi beberapa golongan, menyerupai perilaku ahli kitab sebelumnya.
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,” (QS. Ali Imran: 105).
“Katakanlah: Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya).” (QS. Al-An’am: 65).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa bergolong-golongan di kalangan Muslimin adalah merupakan siksa atau azab. Sebab golongan itu sendiri menyimpan potensi konflik yang bukan saja bisa menimbulkan pertentangan tapi juga peperangan dan penindasan sebagian dari sebagian yang lain. []