Oleh: Shalahudin Al-Ayubi
alayubi_shalahudin@yahoo.co.id
SEDIH rasanya melihat fenomena persaudaraan muslim di Indonesia saat ini. Kita melihat bersama bagaimana sesama muslim saling menghujat, mengkritik, merendahkan, mencaci, menghina, bahkan menzalimi saudaranya yang lain.
Kita juga melihat benturan yang semakin menguat antara saudara kita yang ada di sebuah ormas terbesar di Indonesia dengan kelompok dakwah ideologis yang dianggap fundamentalis. Sehingga tidak bisa dipungkiri, Ramadhan kali ini ukhuwah ummat ummat Islam seolah terkoyak, dipicu oleh persaingan dalam ajang pilkada.
Saudaraku, marilah kita baca kembali ayat Allah SWT,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ»
“Sungguh kaum Mukmin itu bersaudara. Karena itu damaikanlah di antara saudara-saudara kalian,” (TQS al-Hujurat [49]: 10).
Ayat di atas menurut Imam Ali ash-Shabuni dalam Shafwah at-Tafâsir antara lain dinyatakan, “Persaudaraan karena faktor iman jauh lebih kuat daripada persaudaraan karena faktor nasab.”
Mari kita juga merenungkan kembali gambaran Rasulullah saw,
«مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَراحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَطُّفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ؛ إِنِ اشْتَكَى عُضْوٌ مِنْهُ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بالْحُمَّى والسَّهَرِ»
“Perumpamaan kaum Mukmin itu dalam hal kasih sayang, sikap welas asih dan lemah-lebut mereka adalah seperti satu tubuh; jika satu anggota tubuh sakit, anggota tubuh lainnya akan merasakan panas dan demam,” (HR Abu Dawud).
Sesama Muslim haram saling mencela, menyakiti, apalagi saling membunuh. Baginda Rasulullah saw. bersabda:
«سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ»
“Mencela seorang Muslim adalah kefasikan, sementara membunuhnya adalah kekufuran,” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah saw. pernah bersabda, “Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain. Ia tidak saling menzalimi dan saling membiarkan. Siapa saja yang menghilangkan suatu kesulitan dari seorang Muslim, maka Allah SWT akan menghilangkan kesulitan bagi dirinya di antara berbagai kesulitan pada Hari Kiamat kelak. Siapa saja yang menutupi aib seorang Muslim, Allah pasti akan menutupi aibnya pada Hari Kiamat nanti,” (Muttafaq a’laih).
Seperti inilah persaudaraan muslim yang Allah SWT dan Rasulullah saw inginkan, dan ini jauh dari realita ummat Islam saat ini. Marilah kita periksa diri kita masing-masing, sudahkah kita memenuhi keinginan Allah SWT dan RasulNya, atau kita tetap dalam keegoisan kita saling menghujat dan mencela sesama saudara kita yang hanya akan berujung pada murka Allah SWT.
Saudaraku, inilah bulan yang penuh berkah dan ampunan Allah SWT. Marilah kita meraih ampunan Allah SWT dengan mendekatkan diri padaNya, melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi apa yang dilarangNya. Raihlah ampunan Allah dengan memperbaiki ukhuwah Islam kita sesama saudara muslim. Berhentilah saling menghujat, mengkritik, merendahkan, mencaci, menghina dan menzalimi saudara muslim yang lain. Mulailah wujudkan kepedulian kita kepada mereka sebagai saudara. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.