Oleh: Monte Selvanus Luigi Kusuma
“WAHAI Syaikh”, ujar seorang pemuda, “Manakah yang lebih baik, seorang muslim yang banyak ibadahnya tetapi akhlaqnya buruk ataukah seorang yang tak beribadah tapi amat baik perangainya pada sesama?”
“Subhaanallah, keduanya baik,” ujar sang Syaikh sambil tersenyum.
“Mengapa bisa begitu?”
“Karena orang yang tekun beribadah itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk berakhlaq mulia bersebab ibadahnya. Dan karena orang yang baik perilakunya itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk semakin taat kepadaNya.”
“Jadi siapa yang lebih buruk?” desak si pemuda.
“Kita,” ujar beliau. “Kitalah yang layak disebut buruk sebab kita gemar sekali menghabiskan waktu untuk menilai orang lain dan melupakan diri kita sendiri. Padahal kita akan dihadapkan kepada Allah dan ditanyai tentang diri kita, bukan tentang orang lain.”
Semoga Allah merahmati dan menyelamatkan kita dan seluruh umat Islam di dunia serta membimbing kita semua untuk ketaatan pada-Nya. Dan semoga Allah Melimpahkan hidayah Islam bagi mereka yang belum beriman kepada-Nya dan kepada utusan-Nya Nabi Muhammad Saw. []
Kirim penggalan hidup Anda untuk rubrik RENUNGAN lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak 2 halaman MS Word.