SUDAH banyak fakta di lapangan yang membuktikan keistimewaan sedekah. Berbagi dengan memberi itu selalu menghadirkan misteri bagi para pelakunya. Termasuk kisah yang satu ini, sebuah kisah yang ditulis dalam buku Dahsyatnya Sedekah ini menggambarkan seseorang saat sedekah Rp20 Ribu selamatkan dari maut.
Kisah tersebut seperti membuktikan hadits dari Al-Hakim yang menjelaskan tentang lipat ganda pahala yang didapatkan dari sedekah.
“Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat.” (HR. Al Hakim).
Ini kisahnya.
Ciittt… dengan rem menjerit, sedan BMW yang sedang lari kencang itu berhenti mendadak. Hampir saja ia menabrak sepeda motor yang muncul di depannya dari arah berlawanan.
” Waduuh, Mbaak… hati-hati dong jalannya. jangan ke tengah!” teriak sopir BMW melalui jendela pintu mobil kepada pengendara motor di sisi jalan.
Tri Wahyuni (36), biker yang nyaris celaka itu lemas menepikan motornya. Wajahnya pias. Ngeri membayangkan bila sedan tadi menabrak motornya. Tentu ia akan mengalami kecelakaan yang sangat fatal, yang bahkan mungkin dapat merenggut nyawanya.
“Saya tak akan pernah melupakan kejadian itu,” kata Wahyuni, mengenang peristiwa di sebuah sore di kawasan Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, itu.
Selalu saja dia menangis bila mengingatnya. Karyawati Bank Panin Cabang Cengkareng ini yakin, dia telah diselamatkan oleh Yang Maha Kuasa lantaran sedekah.
Spontan ditariknya selembar uang dari tasnya yang ternyata Rp20 ribuan, lalu disedekahkan ke si penjaja. “Entah kenapa, waktu itu seperti ada yang menyuruh saya bersedekah seketika itu juga,” kenang Wahyuni.
Dia juga heran mengapa yang disedekahkan Rp20 ribu. Sebab biasanya ia bersedekah seribu rupiah saja. “Saya tiap hari memang menyisihkan uang Rp21 ribu, yang seribu buat sedekah dan Rp20 ribu buat beli bensin,” unkap Wahyuni.
Terkejut penjaja minuman kesehatan itu menerima pemberian Wahyuni. ”Ini untuk apa Mbak?” katanya dengan raut wajah kegirangan.
”Ambil saja Pak, doakan saya selamat ya,” jawab Wahyuni spontan.
“O ya, ya. Terima kasih, terima kasih Mbak, semoga selamat dan banyak rezeki ya.”
Wahyuni tersenyum bahagia. Dia senang telah membesarkan hati orang kecil. Dia juga senang didoakan dengan nada tulus ikhlas. Dan bukan kebetulan, jika karenanya sore itu ia lolos dari maut.
Wanita keturunan Jawa-Minang ini mengaku mendapat ilmu sedekah ketika mengikuti pengajian di kantor suaminya. Ustaz Anshor dari Wisatahati, dalam taklim dwimingguan itu memperkenalkan “jurus sedekah” sebagai solusi hidup.
Terkesima dengan pemahaman sedekah yang baru baginya, Wahyuni kemudian memborong buku dan CD ceramah Ustaz Yusuf Mansur Sang Dai Sedekah.
Alhamdulillah, wanita yang dasarnya memang senang berbagi ini makin menghayati dan menggencarkan sedekah. Dibarengi dengan membenahi ibadah sehari-hari.
Walau ibadahnya masih “pas-pasan” , ibu dua putra ini mengaku telah memanen berkah sedekah. Pernah misalnya, ia menutup utang Rp150 juta setelah bersedekah Rp3 juta.
Suatu hari di tahun 2008 ia bersedekah Rp5 juta untuk anak yatim. Eh, tiga bulan kemudian ia mendapatkan rezeki yang digunakan untuk membeli tanah seharga Rp56 juta. []
Dikutip dari buku “Dahsyatnya Sedekah 3″ Yayasan Daarul Qur’an. Judul asli: Sedekah Rp20 Ribu Lolos dari Maut melalui laman Dreamcoid.
SatuMedia