MEDIA Israel dilaporkan telah mengungkap kesaksian dari dokter Israel yang diduga telah melakukan penelitian medis ilegal terhadap anak-anak Yaman, Alaraby melaporkan pada Kamis (22/6/2017).
Kejadian yang telah terjadi 20 tahun silam ini diajukan ke sebuah komite khusus yang telah menyelidiki kasus yang melibatkan lebih dari 1.000 anak Yaman. Ribuan anak Yaman ini yang secara tidak sengaja menjadi ‘kelinci percobaan’ untuk tujuan penelitian medis Israel, demikian keterangan para saksi.
“Di tempat mereka seharusnya dilindungi, anak-anak tersebut hilang,” kata Nurit Koren, ketua Panitia Khusus Knesset tentang Hilangnya Anak dari Yaman, Timur dan Balkan.
“Beberapa anak hilang dan orang tua mereka tidak pernah menerima surat kematian, mereka diberitahu bahwa anak mereka telah meninggal. Meski mereka meminta untuk melihat mayatnya, mereka tidak mendapat kompensasi apapun dan tidak bisa mengadakan pemakaman,” Koren mengungkapkan.
Tiga komite telah ditunjuk untuk menyelidiki kasus anak-anak Yaman yang hilang, termasuk Komite Bahlul-Minkowski (1967), Komite Shalgi (1988) dan Komite Investigasi Negara Bagian Kahane-Kedmi, yang ditunjuk pada Januari 1995 dan mengajukan sebuah dokumen komprehensif.
Sementara itu, dari semua penyelidikan yang bisa terungkap sejauh ini masih menunjukkan kurangnya bukti. Perkembangan terakhir menunjukkan foto yang memperlihatkan anak-anak Yaman telanjang dengan jahitan di tubuh mereka. Gambar ini menambah bobot kasus yang sejauh ini ditujukan kepada Israel.
“Semakin jelas bahwa tubuh anak-anak digunakan untuk penelitian,” pungkas Koren.
Aktivis Yaman menuduh bahwa ratusan bayi yang dinyatakan meninggal oleh dokter, sebenarnya diculik untuk diadopsi oleh pasangan Yahudi Eropa. Peristiwa ini terjadi sejak gelombang emigrasi Yahudi Yaman ke negara Israel yang baru dibentuk pada sekitar tahun 1950.
Para aktivis mengatakan bayi-bayi tersebut hilang dari kamp-kamp yang didirikan untuk menampung warga Yaman bersama Yahudi yang datang dari negara-negara Arab lainnya di awal tahun 1950-an.
Para dokter di kamp tersebut mengatakan bahwa anak-anak mereka telah meninggal, namun menolak menyerahkan surat-surat atau sertifikat kematian tersebut.
Aktivis dan anggota keluarga percaya Israel telah menculik ribuan bayi pada tahun-tahun setelah Israel didirikan pada tahun 1948. Terutama dari keluarga imigran negara-negara Arab atau Balkan lainnya. []