Oleh : Elvan Syaputra
Student Master of Syariah Islamic Science University of Malaysia (USIM)
Email : elvansyaputra@gmail.com
PADA suatu ketika, Rasulullah SAW memberikan pertanyaan kepada para sahabat “Maukah kalian kuberitahu amal yang lebih baik dan besar pahalanya dari shalat dan puasa?” dan merekapun menjawab, “Ia Rasulullah tentu saja.” “Engkau damaikan orang-orang yang bertengkar,” jawab Rasulullah SAW. “Barang siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan persaudaraan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu kenikmatan dalam beribadah di jalan Allah adalah dengan menyambung tali silaturahim antar sesama, silaturahim yang dimaksud sangatlah luas maknanya, secara etimologi silaturahim tersusun dari dua kata silah yaitu, alaqah (hubungan) dan kata al-rahmi yaitu, Al-Qarabah (kerabat) atau dapat juga disebut mustauda Al-Janin yang artinya “rahim atau peranakan”. (Al-Munawwir, 1638, 1668) kata Al-Rahim mempunyai rumpun yang sama dengan kata Al-Rahmah yaitu dari kata rahima “menyayangi-mengasihi”. Jadi secara harfiyah Silaturahim artinya “Menghubungkan tali kekerabatan, menghubungkan kasih sayang”
Fenomena silaturahim sangatlah dekat dalam lingkungan seorang muslim, saat ini, dengan majunya teknologi manusia dapat melakukan kegiatan apa saja tanpa ada batasan waktu ataupun jarak, adanya sarana telekomunikasi ada sarana internet sangatlah memberikan keefisienan dan efektifitas manusia dalam menjalankan berbagai kegiatan tak terkecuali silaturahim.
Namun dilain sisi, jalinan silaturahim tidak hanya cukup dengan adanya kemajuan teknologi saja, adanya pertemuan, saling berintegrasi dan berjabat tangan tetap menjadi hal yang sangat penting, hal ini dapat dilakukan pada waktu munasabat (occation) seperti Hari raya Idul Firti, Perayaan,peringatan dan masih banyak lagi munasabat yang bisa membuat sebuah pertemuan dan bertatap wajah.
Keutamaan Silaturahim
Seperti yang telah dijelaskan Rasulullah dalam berbagai hadith tentang keutamaan Silaturahim diantaranya
Pertama ;Silaturahim merupakan salah satu tanda dan kewajiban iman, hal ini bermaksud bahwa hubungan antar sesama manusia yang dikemas berdasarkan adanya kasih sayang dan rasa persaudaraan menunjukan sebuah tanda keimanan sesorang, seperti hadith rasulullah : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah bersilaturahim.” (Mutafaqun ‘alaihi).
Kedua ; Mendapatkan rahmat dan kebaikan dari Allah SWT (Allah menciptakan makhluknya, ketika selesai menyempurnakannya, bangkitlah rahim dan berkata,”Ini tempat orang yang berlindung kepada Engkau dari pemutus rahim.” Allah menjawab, “Tidakkah engkau ridha, Aku sambung orang yang menyambungmu dan memutus orang yang memutusmu?” Dia menjawab,“Ya, wahai Rabb.” (Mutafaqun ‘alaihi).
Ketiga ; Silaturahim adalah salah satu sebab penting masuk surga dan dijauhkan dari api neraka “Dari Abu Ayub Al Anshari, beliau berkata, seorang berkata,”Wahai Rasulullah, beritahulah saya satu amalan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga.” Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam menjawab,“Menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan bersilaturahim.”(Diriwayatkan oleh Jama’ah).
Bersilaturahim atau saling berhubungan antar sesama menunjukan sebuah proses aktif, dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung atau lama berpisah, ibarat sesuatu yang terhimpun dalam satu kesatuan yang kemudian terceraiberai dan berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali.
Silaturahim merupakan wujud dari tradisi kebudayaan Islam, dengan adanya hubungan kerabat ataupun saudara dilandasi oleh keimanan serta ibadah kepada Allah maka, tradisi-tradisi inilah yang menggantarkan kepada kejayaan Islam.
Ukhuwah Islamiyah antar sesama manusia akan semakin kokoh, saling menghargai dan menghormati satu sama lain akan berjalan dengan baik, inilah petanda bahwa tradisi silaturahim dalam Islam adalah bentuk dari sebuah kebudayaan yang harus terus kita pupuk dan lestarikan sebagai awal dari sebuah peradaban Islam.
Peradaban manusia akan semakin berkembang dengan majunya zaman, namun peradaban Islam akan berkembang dengan berjalannya tradisi-tradisi keislaman yang sejatinya adalah syimbol dari kejayaan Islam.
Peradaban Islam dibangun atas dasar pemikiran bahwa Islam adalah agama rahmatan lil’alamin, agama bagi seluruh umat manusia, agama yang diberkati oleh Allah SWT bagi umat manusia dimuka bumi ini, maka ukhuwah Islamiyah adalah tradisi Islam yang harus dikembangkan untuk menciptakan Islam yang rahmatan lil’alamin bagi seluruh umat manusia.
Wujud dari eksistensi sebuah peradaban adalah dengan adanya hubungan, dan rasa memiliki keimanan kepada Islam yang akan memupuk rasa solidaritas antar sesama umat islam.
Dengan ini, ukhuwah islamiyah akan tercipta dan manusia akan saling memiliki hubungan dan interaksi sosial yang baik, memupuk sebuah tradisi Islam yang sejatinya adalah betuk dari kemajuan umat islam dan kemajuan Peradaban Islam dimuka bumi ini.
Membangun peradaban Islam tidak mesti dimulai dari hal yang besar, namun dengan menerapkan silaturahim dan menguatkan tali persaudaraan antar sesama muslim adalah awal dari terciptanya nilai-nilai peradaban islam. Maka, sebagai kesimpulan perlu bagi umat Islam untuk memahami hakekat dan keutamaan ibadah Silaturahim diatas, agar ibadah yang dilakukan benar-benar menjadi sebuah uswah atau tauladan umat manusia dalam rangka menegakan nilai-nilai keislam dan membangun peradaban Islam yang bermartabat.
_______________
Elvan Syaputra,