Oleh: Raidah Athirah
Muslimah tinggal di Norwegia, Kontributor Islampos
KOK judulnya provokatif sekali? Sengaja saya mau jadi provokator biar pada sadar. Kalau nggak sadar ambil air satu gayung trus lempar ke muka biar pada bangun jangan terbuai mimpi. Ah sok idealis. Sadis bangat Mbak e. Situh kan juga nikah sama bule? Masa ngelarang kita-kita yang masih single alias jomblowati dan jomblowan untuk pedekate ama mas, kang, abang or yayang bule?
Karena saya sudah menikah sama bule makanya saya mau kasih tahu. Alasan akurat supaya pada mengerti bahwa saat Anda menikah dengan bule lantas Anda akan berubah menjadi Putri Salju alias Snow White. No Way. Pegang kuat-kuat omongan saya. Kita hubungannya Insya Allah kuat, Mbak. Dia sayang banget sama saya. Udah janji mau beliin saya rumah. Udah sering nelfon juga. Udah saling memandang juga di kamera. Trus masalahnya? Paketnya ketahan di Malaysia. Kalau itu mah scammer neeng!
Sebagai senior, halah! Senior dari Hongkong!, ini butir-butir yang harus Anda hapal. Kalau tidak hapal, hati dan raga Anda pasti tewas dihajar masa orientasi (baca shock culture). Ah ngeri ya Mbak! “Tapi aku udah terlanjur sayang loh sama dia.” Makanya Neeng sebelum keburu hanyut dengerin dulu petuah senior napa? Situ kan yang ngirim email curhat nanya-nanya gimana enak nggak nikah sama bule?
Makanya saya mau kasih tahu. Kegilaan apa aja yang harus Anda hadapi sebagai pertarungan di awal.
1 . Kalau Anda sudah mantap, pas, yakin nih bule keyakinannya kuat. Bukan kuat ngerayu. Ya sudah sholat istikharah minta petunjuk sama Allah. Karena Tuhan yang tahu segala tindak dan tanduknya. Secara kalau uda cinta alias diserang syaitan kasmaran tau kucingpun rasa coklat (muntah- muntah saya kalau ingat ini). Butaaaaa jadinya kayak pendekar Si Buta Dari Goa Hantu. Ituh mah Wiro Sableng.
Makanya saya mau nanya siap Anda jadi sableng kalau ditinggal si yayang bule karena ketahuan ternyata buaya darat atau penipu ulung atau kalau nggak ternyata belum jodoh Mbaak. Ya sudah sabar Neeng, ambil wudhu baca Qur’an.
2. “Mbaaak, Teh. Insya Allah si yayang bule udah mau datang ngelamar.” Sebagai senior, saya ucapkan alhamdulillah. Selamat Anda sudah berada dalam tahap serius. Kapan hari -H nya Neeng? “Belum tahu Mbaak, masih dibicarakan.” Ini teh serius atau kumaha seh?” Kapan selesai dibicarakan keburu kabur itu penghulu. Apalagi sekarang uang tunggu buat penghulu itu mahal. Apalagi calonmu itu ” BULE” ucapinnya sambil bibir dibuat manyun. Pasti jadinya seksi. Kan yang ada dipikiran tuh Bule suka yang seksi- seksi. Itu mah bule-bulean.
3. “Mbaak, dokumen apa yang harus saya siapkan?” Menekete neng, saya kan nggak tahu kalau Neeng mau nikah. Beda negara beda aturan. Sering- sering tanya aja ke Om Gooogle jangan buka Facebook mulu (dalam hati ternyata empat jari menuju muka saya). Anda harus tahan banting. Bahkan dibanting- banting kalau bawaannya polos mulu atau bahasa sadisnya, “Mau- maunya dibegoin sama petugas KUA”, mereka juga manusia hajar bleh. Nanti saya nggak jadi nikah dong Mbaak! Ya nggak usah nangislah. Cari akal keburu hilang akal nanti. Pastikan dokumen lengkap, jangan lupa print aturan-aturan yang mendukung argumenmu. Pintar dikitlah Neeng, ini kan mau belajar hidup di luar negara.
Satu lagi Neeng. Banyak- banyak berdoa biar semua urusannya lancar. Pernikahan itu sakral. Banyak godaannya. Apalagi menjelang hari -H pasti ada aja celahnya. Mana tahan syaitan liat ijab- kabul dibacakan. Arsy langit pun bergoyang. Ini peristiwa besar. Yang tadinya kita adalah haram satu sama lain, dengan ijab kabul maka halal sudah hubungan antara perempuan dan laki- laki. Boleh berpegang tangan yang lain juga boleh . Sensor ******.Udah ya nasihatnya.
4. Setelah semua dokumen lengkap. Tolong jelaskan ke orang yang sudah tua, tetangga, apalagi paman bibi, keponakan, dan semua silsilah keluarga bahwa calon suami Anda itu walaupun bule dia bukan bawa pohon dollar alias kaya raya. Jadi tolonglah saling memahami. Bule juga manusia jangan dianggap dewa apalagi raja. Apalagi dianggap pangeran yang akan turun dari pesawat. Sudah ngilernya! Pangeran William udah nikah, adiknya si Harry belum nikah mau tak jodohin? Keburu pingsan nanti Ratu Elizabet mendengar cucunya akan menikah dengan muslimah Indonesia.
5. “Kalau semua yang Mbaak jelasin dia atas insya Allah saya siap menjalaninya. “Saya pingin bangat punya anak bule, siapa tahu dilirik Ram Punjami jadi artis!” Tobat Neeng! Niatnya kok kerdil sekali. Dunya mulu yang kepikiran. “Bule itu kan kebanyakan berpaham ‘library’ maksudnya ‘liberal’ gituh Mbak. Jadi ya sama kaya saya.” Ya sudah loe jodohnya sama yang seperti yang loe ucapin tuh. Ingat ya neeng ucapan itu doa. Mau loe jodohnya sama bule yang kerjaannya mabuk mulu? Kalau mau ntar saya kenalin sama tukang cat apartemen yang sering nongkrong di Jablonna. Dia kerjaannya habis kerja mabuk mulu.
6. “Aku suka bangat sama bule soalnya postur tubuhnya ideal, tinggi, mata biru, rambut pirang, hidungnya itu nggak nahan!” Astagfirullah nih cewe kerasukan apa udah jadi “Orgil Sule (Orang gila Suka buLe)?” Mau loe nikah trus dibawa ke negaranya jadi kere – mengere alias Bule Kere. Kalau mau ntar saya kenalin sama pemain biola di areal Centrum Warsawa. Orangnya muda, tinggi, mata biru, rambut pirang keemasan, dan tentunya suka main biola. Biodata lengkapnya ntar kalau kami Warsawa dan ketemu orangnya langsung kami tanya. Kalau tidak ya wassalam. Cari yang lain.
7. “Bule sukanya tipe muka pembongkat.” Anda 100% benar tidak salah lagi. Anda harus siap-siap dengan pekerjaan pembokat. Bersih-bersih. Sekalian belajar juga mengenai standar kebersihan yang diterapkan. Bukan apa-apa. Takutnya standar Anda simelekete dan sang bule standar Uni Eropa. Pasukan kebersihan kali Mbaak! Pokoknya selama di tanah air Anda harus rajin membersihkan kaca jendela, latihan angkat besi juga. Emang buat apa Mbaak di sana? Buat jaga- jaga angkat kasur. Bersihkan dari debu-debu yang menempel. Biar perlu perkenalkan diri Anda jauh-jauh hari dengan sang vacum cleaner biar nggak grogi nanti saat bergoyang kiri kanan.
Tapi tidak usah khawatir jari-jari lentik Anda masih bisa terawat kok. Yang penting Anda lihai memencet tombol-tombol mesin. Jangan lupa disetting ke bahasa Inggris. “Ke bahasa Indonesia dong Mbaak?” Bawa sendiri mesin cuci dari Indonesia. Beraaaaaaat Mbak. Udah dijelasin toh jangan ngeyel sampeyan.
8. “Calon suamiku bule udah punya rumah loh.” Selamat calon suami Anda termasuk kalangan golongan menengah ke atas. Jadi nggak perlu tinggal di apartemen alias rumah susun gaya Eropa. “Emang Mbaak tinggal dimana?” Ya di apartemen lah masa di hutan Jablonna? Mau di rumah gaya Eropa atau apartemen syukurin aja mbak.
9. “Aku belum bisa bahasa Inggris Mbak.” Trus selama ini loe komunikasi ama bule itu pake bahasa apa? Tentu bukan bahasa tubuh ya. Haram Neeng belum halal! Ini mah bukan sok-sokan. Gimana mau hidup di luar negara loe kalau bahasa standar pergaulan international sedikit pun loe tak tahu. Apa kata dunia?
Terserah dunia mau bilang apa pokoknya rajin-rajilan praktekin bahasa Inggris loe. Nanti juga dunia grammar yang menakutkan akan kautaklukan. Jangan lupa sering-sering nengok perpustakaan . Atau minimal nongkronglah di gerai-gerai buku. Biar nggak malu-maluin calon suami bulemu. Mauuuu direbut mangsa pasar yang lain? Emang barang jualan. Emaaaak, gue Jadi pikiran ini! []