PERNAHKAH kita menyisihkan sepertiga malam kita untuk-Nya? Pertanyaan itu harusnya terus bertanya-tanya pada diri kita sendiri. Karena sepertiga malam inilah waktu yang sangat pas untuk kita mengadu permasalahan duniawi kepada Sang Khalik. Walaupun sebenarnya dapat kita rasakan sendiri malasnya luar biasa. Tentu saja malas, ketika orang lain tidur kita harus bangun. Namun, itulah yang akan menjadi poin lebih untuk diri kita. Berikut keutamaan shalat malam:
Pertama, Membawa kita ke tempat terpuji dan mulia di sisi-NYA. Inilah janji dari Allah SWT yang akan mengangkat umat-NYA ke tempat yang terpuji, bagi mereka yang melakukan shalat tahajud dengan tekun dan ikhlas mengharap ridha Sang Ilahi (QS : Al Isra’: 79).
Mendapatkan tempat yang terpuji, tempat yang spesial di sisi Allah SWT adalah sebuah impian yang layak didekap dengan penuh erat oleh berjuta-juta insan yang beriman. Mendapatkan tempat terpuji, tempat terindah disisi Sang Ilahi berarti terbentangnya jalan keselamatan dalam kehidupan di dunia yang fana ini, dan juga terutama dalam kehidupan sesudah mati.
Terbentang pula jalan kebahagiaan yang paling hakiki, jalan lurus menuju surga yang abadi dan sekaligus bernaung mulia disisi Sang Maha Pencipta Alam Semesta. Tidakkah jalan ini yang semestinya harus kita rengkuh dalam seluruh sejarah hidup kita ini?
Kedua, Ritual shalat yang mujarab untuk mengantarkan doa dan harapan. Shalat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang utama, dan merupakan media yang mustajab untuk menghantarkan doa-doa kita kepada Yang Maha Memberi. Harapan dan doa-doa tentang kehidupan yang barokah, tentang impian membangun keluarga yang sakinah, dan permohonan akan hadirnya hidayah yang semoga terus mengalir; bisa kita hantarkan dalam ritual shalat tahajud.
Dengan keyakinan yang teguh, kita merapalkan doa dan harapan itu untuk dihaturkan pada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Penuh Kasih Sayang. Maka mari kita simak hadits berikut ini.
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman: “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sebagaimana tercantum dalam hadits diatas, dalam sepertiga malam terakhir Allah SWT beserta segenap malaikat-NYA akan turun ke langit dunia dan mendengarkan serta memperkenan-kan segenap doa yang dihantarkan oleh mereka yang menjalankan shalat tahajud dengan khusyu’.
Ketiga, Merajut Kedekatan dengan Sang Ilahi. Melakukan shalat tahajud dengan tekun dan konsisten juga akan membuat kita makin dekat dengan Sang Ilahi. Kedekatan ini niscaya akan membuat hati dan batin kita kian tenang dalam menghadapi kehidupan yang penuh dinamika ini. Ketenangan hati yang hakiki hanya akan bisa kita rajut kala kita merasa dekat dengan Sang Pelindung Sejati – Sang Ilahi. Ketenangan hati, ketentraman pikiran dan kejernihan nurani pelan pelan akan mengendap dalam segenap raga kita jika mampu menjalani shalat tahajud dengan tekun. Ketenangan hati dan ketenteraman pikiran yang hakiki pada gilirannya akan memberikan bahan dasar yang penting untuk merajut kebahagiaan hidup yang sejati. Insan yang bertekun menjalani shalat tajajuh niscaya akan mengalami aura ketentraman hati dan sensasi kebahagiaan yang enghujam dalam jiwanya. Kebahagiaan lantaran ia bisa merasakan kedekatan dan membangun interaksi yang intens dengan Sang Pemberi Hidup.
Aura kebahagiaan itu akan terus mengendap dalam jiwanya secara permanen manakala ia mampu menjalani shalat tajajudnya dengan konsisten. Lalu apa impaknya dalam kehidupan sehari-hari?
Sejumlah riset mutakhir menjelaskan betapa besar dampak rasa ketentraman dan kebahagiaan bagi produktivitas dan kinerja seseorang. Orang yang bahagia terbukti lebih produktif, lebih mampu berpikir kreatif, dan lebih ulet dalam menghadapi beragam tantangan kehidupan – baik dalam arena personal, ataupun dalam tantangan profesional pekerjaannya.
Lalu apa hubungannya antara shalat tahajud dengan kebahagiaan? Justru disinilah letak korelasinya : seseorang yang bertekun sholat tahajud dengan istiqomah niscaya akan merasakan kebahagiaan yang menjalar dalam segenap relung raganya.
Ia bahagia sebab dalam keheningan malam, ia bisa bersujud
memuji kebesaran Sang Ilahi. Ia bahagia sebab dalam malam yang syahdu, ia bisa terus melantunkan rasa syukur tiada henti pada Yang Maha Pemberi Rezeki.
Ia bahagia sebab dalam malam yang khusyu’ itu, dengan suka cita ia bisa menghamparkan doa-doa dan harapannya kepada Sang Ilahi. []
Sumber: shalat-tahajud.info, Keutamaan, Waktu dan Tatacara Shalat Tahajjud/Karya: Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani /Penerbit:Pustaka Ibnu Umar