SEBAGAI seorang Muslim tentu pernah merasakan berat dalam menjalankan amalan. Tapi apakah seorang muslim sudah tahu ternyata ada amalan yang paling sulit?
Karena tak jarang dalam pengaplikasiannya seorang muslim perlu kesabaran dan kekuatan iman yang ekstra.
Inilah empat amalan yang paling sulit berdasarkan perkataan Ali bin Abi Thalib:
1. Memaafkan Saat Marah
Menahan amarah memang tidaklah mudah, terlebih bila harus memaafkan orang di waktu tersebut.
Tapi ternyata ada balasan yang luar biasa dari Allah SWT. Rasulullah ﷺ bersabda,
“Siapa yang mampu menahan marahnya maka Allah akan menahan azab-Nya.” (HR. Ath-Thabrani).
Maka sebagai seorang muslim kita harus bisa menahan amarah kita, ikhlas bahkan memaafkan. Karena itu akan memberi kebaikan kepada diri sendiri dari orang lain.
Karena bila marah tidak dibendung, maka akan menghasilkan situasi yang makin memanas dan masalah yang tak kunjung selesai.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Siapa yang menahan marahnya, berlapang dada, selalu berbuat kebaikan, menyambung silaturahmi dan menunaikan amanah, niscaya Allah pada Hari Kiamat kelak memasukkan dia ke dalam cahaya yang agung. (HR. ad-Dailami).
Semoga seorang muslim dapat menjalankan amalan yang paling sulit ini dengan ikhlas karena-Nya.
BACA JUGA: 3 Amalan Golongan yang Pertama Masuk Surga
2. Dermawan Saat Ekonomi Sulit
Allah berfirman,
“Siapakah yang memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245).
Sebagai seorang muslim hendaknya menyedekahkan hartanya di jalan Allah. Bahkan saat ekonomi sulit pun sisihkanlah sedekah di jalan-Nya.
Karena Allah berfirman dalam QS. Az-Zariyat: 19,
“Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.
Karena perkara mudah bila seorang muslim bersedekah di waktu mampu, tapi luar cukup sulit baginya bersedekah di waktu ekonomi sulit.
Maka hanya orang-orang luar biasa yang mampu menjalankan amalan yang paling sulit ini. Semoga kamu termasuk di antaranya.
3. Melakukan Hal Terpuji Saat Sendiri
Amalan yang paling sulit ini menunjukkan kemurnian niat seorang hamba yang sesungguhnya.
Yaitu apakah melakukan hal terpuji hanya saat ramai agar mendapatkan pujian atau melakukannya pula saat tidak ada siapa-siapa.
Karena sebetulnya Allah Maha melihat, baik sedang ramai atau pun sedang sendiri.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa: 58).
Dan hendaknya seorang hamba saat beramal menjadikan Allah satu-satunya alasan. Yaitu niat yang murni karena-Nya dan sesuai dengan perintah-Nya.
Jangan sampai hanya pujian yang diharap, karena bila demikian maka seorang hamba telah keliru dalam beramal dan merugi.
Allah berfirman,
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus ….” (QS. Al-Bayyinah: 5).
Maka hendaknya seorang muslim melakukan hal terpuji yaitu menjalankan aturan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya kapan pun dan di mana pun.
BACA JUGA: Tidur Siang, Amalan yang Setan Tak Bisa Lakukan
4. Berkata yang Sebenarnya kepada Orang yang Disegani atau yang Diharapkan Kebaikannya
Menyampaikan kebenaran memang sulit dan terasa berat. Tapi nyatanya kebenaran haruslah tetap ditegakkan.
Seorang muslim hendaknya menyampaikan kebenaran pada siapa pun. Tapi jangan lupa dalam menyampaikan kebenaran pun haruslah menggunakan cara yang baik.
Hal ini agar kebenaran dapat diterima dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dan Allah pun pasti akan memberikan jalan bagi seorang hamba yang bersungguh-sungguh.
Itulah empat amalan yang paling sulit. Walau sulit tapi yakinlah bahwa setiap muslim mampu menjalankannya.
Karena untuk mendapatkan ridha dari-Nya memang tidaklah mudah, maka perlu usaha dan perjuangan untuk melaksanakan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan larang-Nya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu melksanakan amalan yang paling sulit ini.
SUMBER: Nasha ‘ih al-‘ibad fi Bayani Alfahzi al-Munabbihat’ala Isti’dad Li Yaum al-Ma’ad | Oleh: Syekh Nawawi al-batani | Penerjemah: Fuad Saifudin Nur | WALIPUSTAKA | 2016