KESEIMBANGAN antara urusan dunia dan akhirat harus diperhatikan. Kita sering terjebak pada upaya untuk menyeimbangkan tanggung jawab, kebutuhan, dan keinginan. Menemukan pasangan, mendapatkan promosi di tempat kerja, memastikan bahwa kita telah belajar dengan baik untuk ujian, atau akhirnya mengembangkan jadwal untuk mencari tahu kapan dan di mana harus menjemput anak-anak di sela jadwal sibuk, kerap jadi agenda keseharian yang  dirasa perlu diselesaikan.
Sementara Islam dan perkembangan iman kita, kerap terabaikan saat kita berupaya  memenuhi kebutuhan-kebutuhan duniawi di atas.
BACA JUGA:Â Mencari Kebahagian Dunia dan Akhirat
Lantas, harus bagaimana cara memenuhi kebutuhan dunia dan akhirat secara seimbang?
Berikut ini beberapa petunjuknya. Dengan mengakui kehadiran Islam dalam setiap aspek kehidupan, memahami keindahan iman ini; dan melalui mendedikasikan waktu untuk praktik keagamaan dan mengingat Tuhan, kita dapat mengarahkan timbangan rutinitas kita agar seimbang anatar dunia dan akhirat.
1 Islam ada dimana-mana
Langkah pertama untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam hidup Anda adalah mengakui bahwa Islam meresapi setiap aspek kehidupan seorang Muslim. Sebagai Muslim kita pasti menolak sekularisme dan memahami bahwa menjadi seorang Muslim sejati berarti berserah diri pada kehendak Tuhan. Itu bukan hanya ketika kita meluangkan waktu untuk berdoa, tetapi dalam setiap aspek kehidupan kita.
Sebagai Muslim, kita mengakui fakta bahwa tidak ada yang namanya seorang Muslim mengambil cuti dari keimanannya. Ketika kita melangkah keluar masjid, kita tidak meninggalkan agama kita hanya untuk mengambilnya kembali ketika kita kembali untuk waktu sholat berikutnya.
BACA JUGA:Â Bagaimana Cara Hidup Seimbang Dunia dan Akhirat?
Bagaimana kita menerapkan ini?
Mulailah dengan dasar-dasar Sunnah dan jalani hidup Anda seperti Nabi Muhammad SAW. Itu tidak berarti kita kembali ke abad ke -7. Namun, bukan kah sejak dulu aturan sunah tidak berubah. Misalnya: tersenyum, bentuk sedekah yang paling murah dan mudah.
Maka, belajarlah untuk memperlakukan orang-orang di sekitar Anda dengan hormat, berurusan dengan jujur ​​dalam bisnis Anda, menampilkan diri dengan baik, dan membersihkan diri dan lingkungan sekitar Anda. Ini semua adalah hal-hal mendasar yang datang langsung dari praktik Nabi Muhammad dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari setiap Muslim.
2 Islam bukan beban
Bagian dari pengakuan akan kehadiran Islam yang selalu hadir juga dengan kesadaran bahwa Islam bukanlah beban . Para pemuka agama selalu siap untuk memberi tahu kita tentang tanggung jawab kita, yang terkadang membuat seorang Muslim merasa seolah-olah ada daftar hal-hal yang harus selalu kita urus. Cara pandang seperti ini berbahaya dan, menurut pengalaman saya, telah menekan beberapa orang untuk memutuskan hubungan mereka dengan Islam atau meninggalkan iman sama sekali.
Sebaliknya, pahamilah bahwa Islam itu mudah baik dalam elemen dasar iman maupun amalan. Jika Anda merasa stres atau lebih buruk, mintalah orang-orang di sekitar Anda memberi tahu Anda tentang kekurangan Anda sebagai seorang Muslim, singkirkan hal-hal negatif. Rangkullah gagasan bahwa Islam adalah agama yang indah, beragam, dan fleksibel yang benar-benar berfungsi untuk setiap waktu dan tempat.
3 Ingat, dahulukan Allah, jangan ditunda-tunda
Sering kali setelah menerima gaji, Anda mulai memikirkan tagihan apa yang harus dilunasi terlebih dahulu, pikirkan merek TV layar lebar mana yang akan dibeli, atau restoran yang bagus untuk dicoba malam ini. Namun, jika Anda menyiapkan sistem di mana Anda mentransfer uang ke rekening tabungan atau proyek investasi lainnya terlebih dahulu, Anda dapat yakin bahwa Anda mengambil langkah menuju keuangan yang lebih baik.
Mendedikasikan waktu Anda untuk praktik keagamaan dapat bekerja dengan cara yang sama. Ketika Anda bangun di pagi hari akhir pekan dan berpikir tentang bagaimana menghabiskan waktu luang Anda, putuskan untuk mengalokasikan satu jam untuk membaca Al-Quran terlebih dahulu. Jangan berencana untuk membaca nanti sore, karena sayangnya hal-hal lain pasti akan menghalangi.
BACA JUGA:Â 4 Perkara Pembawa Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
4 Berzikir
Akhirnya, dalam menjalani kehidupan religius, selalu ada kebutuhan untuk istirahat dan menghilangkan stres. Waktu sholat dapat membantu dengan ini di siang hari; tetapi meninggalkan waktu tertentu untuk mengingat Allah (dzikir) dapat menjadi bencana bagi iman seseorang.
Setiap budaya di seluruh dunia Muslim memiliki cara mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan ini; dan setiap orang akan menemukan cara terbaik yang cocok untuk mereka.
Terkadang hanya duduk diam dengan tasbih, menghitung berapa kali Anda menyebut nama Allah. Bagi yang lain, berkumpul dengan guru untuk mempelajari kitab atau menghadiri majlis taklim.
Di Asia Selatan, misalnya, ada tradisi qawwali yang indah, di mana syair-syair religius diiringi musik.
Pada akhirnya, trik untuk menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan agama Anda adalah untuk mencapai kesimpulan bahwa sebenarnya tidak ada skala yang harus diseimbangkan; dan keyakinan bahwa kita harus menyediakan waktu untuk Islam adalah ilusi.
Islam ada di mana-mana dan meresapi seluruh keberadaan kita. Setelah realisasi itu tercapai, mengintegrasikan perintah Allah dan Sunnah Nabi Muhammad SAW menjadi perpanjangan sederhana dari keberadaan kita yang sudah berislam. []
SUMBER: ABOUT ISLAM