MAHASISWA Inggris asal Indonesia, Reynhard Sinaga, melakukan kejahatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pria kelahiran 1983 tersebut divonis bersalah oleh pengadilan Machester lantaran terbukti melakukan pemerkosaan terhadap ratusan pria di Inggris.
Nama Reynhard pun menjadi perbincangan panas di media sosial Tanah Air. Selama Januari 2015 hingga Juni 2017, 159 kasus perkosaan dan 48 kasus serangan seksual telah dilakukan Reynhard. Polisi menduga ia melakukan lebih dari 190 kasus perkosaan.
Dilansir dari BBC Indonesia, begini kronologi terungkapnya tindakan Reynhard:
Berawal dari laporan seorang pria korban penyerangan
Sekitar pukul 05.51 pagi waktu setempat, 2 Juni 2017, pihak kepolisian Manchester mendapat telepon dari seorang pria tentang adanya penyerangan.
BACA JUGA:Â Kasus Kejahatan Reynhard Sinaga Ternyata Sempat Dirahasiakan dari Publik, Ini Alasannya
Kurang lebih 10 menit setelah laporan, polisi tiba di apartemen Reynhard. Dia ditemukan tak sadarkan diri dan mengalami luka parah di bagian kepala.
Reynhard dilarikan ke rumah sakit. Sehari berselang, dia meminta telepon selulernya kepada polisi. Reynhard bahkan diinformasikan sempat merebut ponselnya dari polisi setelah sempat memberikan kata sandi yang salah untuk membuka ponselnya.
Dari ponsel tersebut, polisi menemukan fakta bahwa Reynhard telah melakukan pemerkosaan terhadap pria yang melakukan pemukulan kepadanya.
Ditangkap dengan dakwaan perkosaan
Dengan bukti yang ditemukan di ponsel Reynhard, polisi menangkap dan mendakwa Reynhard dengan dakwaan perkosaan pada 3 Juni 2017 lalu.
Ketika dilakukan pemeriksaan, pria yang disapa Rey ini membantah memperkosa korbannya. Ia mengatakan tindakan tersebut dilakukan suka sama suka. Dia bahkan mengatakan korban kala itu dalam kondisi sadar.
Polisi temukan bukti-bukti lain dan melacak korban lainnya
Tak lama berselang, polisi kembali menemukan korban-korban Rey lainnya. Selain itu, sejumlah barang bukti berupa sejumlah ponsel, laptop, dan data-data memberikan bukti pemerkosaan masif yang dilakukan Rey.
Sejumlah foto dan video yang ditemukan dipakai untuk melacak korban dan meminta keterangan. Kepada kepolisian, sejumlah korban mengaku bahkan belum menceritakan peristiwa keji itu kepada pihak keluarganya karena merasa trauma.
BACA JUGA:Â Rekaman CCTV ketika Reynhard Sinaga Keluar Apartemen untuk Mencari “Mangsa”
Keterangan dari pihak KBRI
Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di London mendapat informasi terkait kasus Rey setelah ia menerima dakwaan. Pihak KBRI sempat bertemu dengan Rey yang sudah mendekam dalam tahanan.
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI London, Gulfan Afero mengatakan telah tiga kali bertemu dengan Reynhard di penjara. Dilansir dari BBC Indonesia, Gulfan mengatakan, kondisi Rey tak tampak tertekan atau stres. Rey juga tak menyampaikan penyesalan atas perbuatannya. []
SUMBER: BBC