ADA empat golongan manusia. Mereka tak akan dapat bau surga. Padahal bau surga itu dapat dirasa sejarak lima ratus tahun perjalanan lamanya. Merekalah orang yang pelihara kekikiran.oang yang suka menyebut-nyebut pemberian. Peminum minuman memabukkan. Anak pada orang tua ia durhaka.
Jika seseorang memakai parfum, kita akan mencium bau wanginya bila berada di dekatnya. Apabila agak jauh darinya, bau harum itu tidak akan tercium. Bila kita ingin menikmati bau harumnya maka kita harus dekat-dekat dengan dirinya. Itu sudah sesuatu yang wajar.
BACA JUGA: Masuk Surga tanpa ke Neraka Dahulu, Bisakah?
Surga adalah bagaikan seorang wanita yang memakai parfum dengan bau yang sangat harum. Keharuman surga tercium hingga jarak yang sangat jauh. Kita tidak dapat membayangkan berapa jauhnya jika disebutkan lima ratus tahun perjalanan. Kalau manusia tidak mampu mencium harumnya surga, seberapa jauh dari surga sebenarnya dia berada.
Mengapa ada manusia yang demikian jauhnya dari surga? Surga, seperti juga wanita cantik berbau harum tersebut, tidak mau dekat-dekat dengan mereka yang tidak disukainnya. Misalnya, wanita tersebut tidak suka perokok. Maka ia akan berada jauh dari si perokok tersebut.
Surga akan menjauh dari orang yang dibencinya. Atau orang yang dibencinya akan dijauhkan Allah dari surga. Siapa saja sebenarnya manusia yang dibenci surga sehingga mereka harus jauh-jauh dari surga yang untuk mencium baunya saja harus berjalan selama lima ratus tahun?
Merekalah orang yang selalu kikir. Tidak punya sifat kedermawanan sama sekali. Kekikirannya dipelihaa malah dari waktu ke waktu ditingkatkan. Juga orang yang tidak ikhlas dalam melakukan pemberian. Ketidakikhlasannya diwujudkan dengan selalu menyebut dan mengungkit-ngungkit pemberian yang relah dia lakukan baik kepada orang lain maupun orang yang diberinya.
BACA JUGA: Surga Merindukan 4 Golongan Manusia Ini
Kemudian orang yang hobi minum. Sudah jelas mulut mereka bau, otak mereka kacau dan bicaranya ngelantur. Jangankan surga, wanita di dunia saja akan takut dan menjauh terhadap pemabuk seperti itu.
Terakhir adalah anak yang durhaka kepada orang tuanya. Anak seperti ini memang keterlaluan dan sudah selayaknya dijauhkan dari surga. Anak yang tak tahu balas budi, sudah susah payah dihidupi dan dibesarkan malah mendurhakai. Allah akan marah karena keridhaan-Nya adalah keridhaan orang tuanya. Anak yang durhaka tidak akan mendapat keridhaan Allah. Artinya, tidak akan mendapatkan surga-Nya. []
Sumber: Hikmah dari Langit/Yusuf Mansur/Pena Pundi Aksara/Januari 2007