JALAN meraih hidayah itu lebih dari satu. Namun hidayah juga tidak akan datang pada seseorang yang menutup hatinya. Hidayah tidak akan menghampiri orang-orang yang tidak mau menerima masukan dan ajakan orang lain. Hidayah tidak akan datang kepada mereka yang tidak berusaha meraihnya.
Terbukanya hati adalah cara kita menemukan jalan meraih hidayah. Karena hidayah itu seperti cahaya. Sedangkan hati seperti rumah. Jika rumah tertutup rapat, maka dari mana cahaya akan masuk?
Hati yang terbuka akan mudah mendatangkan hidayah dan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Insya Allah.
Karena sesungguhnya petunjuk Allah itu nyata. Tergantung kita, mau menerima atau mengabaikannya. Sebagaimana firman Allah yang artinya: ”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (TQS. Al-Baqarah : 2)
Sebenarnya hidayah adalah hak Allah SWT. Tidak ada satu pun makhluk yang bisa mendatangkan hidayah. Namun jangan lupa, hidayah juga perlu diraih. Hidayah perlu disambut. Berikut empat jalan meraih hidayah yang bisa kamu lakukan:
BACA JUGA: Dua Jenis Hidayah
Membuka Hati dan Pikiran
Jalan Meraih Hidayah Pertama yaitu dengan membuka hati dan pikiran. Tidak sedikit manusia yang menginginkan hidayah. Namun enggan untuk membuka hati dan pikirannya. Menganggap pendapatnya paling benar. Tidak mau menerima pendapat orang lain. Apalagi menerima kebenaran Islam.
Islam dianggap agama yang mengekang. Aturannya tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Tidak kekinian, kuno, dan yang lebih parah dianggap bibit radikal. Padahal begitu banyak tanda-tanda kekuasaan Allah jika kita berpikir.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berakal.” (TQS. Ali Imran: 190)
Perbanyak Ikut Kajian
Jalan Meraih Hidayah kedua yaitu dengan memperbanyak ikut dalam kajian Islam. Islam adalah agama yang sempurna. Mengatur seluruh aktivitas kehidupan. Untuk itu sangat dianjurkan bagi kita untuk mempelajari ilmu-ilmu Islam sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-’Ankabut: 69).
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan ayat di atas, “(Ayat tersebut) juga menunjukkan bahwa orang yang bersemangat dan bersungguh-sungguh menimba ilmu agama, dia akan mendapatkan hidayah dan pertolongan dari Allah SWT untuk menggapai apa yang dicarinya. Pertolongan ini berbentuk petunjuk-petunjuk Ilahi yang di luar batas kesungguhan seseorang dan kemudahan-kemudahan menggapai ilmu.” (Tafsir al-Karim ar-Rahman).
Jangan Menunda-nunda Kebaikan
Jalan Meraih Hidayah ketiga yaitu jangan pernah menunda-nunda kebaikan. Ketika datang kepada kita suatu jalan kebaikan, maka tidak ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda hal tersebut. Di tengah kondisi yang serba sulit ini, tak mudah memang untuk tidak tergoda dengan gemerlapnya dunia.
Namun apabila kita menghendaki hidayah datang kepada kita, tidak ada jalan meraih hidayah lain selain berusaha sekuat tenaga untuk mengalihkannya dan bersegera untuk menuju jalan kebenaran.
“Dan bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang diperuntukkan bagiorang-orang bertaqwa.” (TQS. Ali Imran: 133)
BACA JUGA: Mengapa Manusia Butuh Hidayah?
Istiqamah
Jalan Meraih Hidayah keempat adalah berusaha untuk selalu istiqamah ketika kita sudah mendapatkan hidayah atau petunjuk dari Allah SWT. Kita harus senantiasa menjaga amal kita supaya tetap pada jalur yang benar.
Tidak kembali lagi untuk melakukan perbuatan dosa yang pernah dilakukannya. Dan senantiasa memohon ampunan dari Allah dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.
“Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau berbuat zalim pada dirinya sendiri, mereka mengingat Allah lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka. Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu seddang mereka mengetahuinya. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah sebaik-baik pahala.” (TQS. Ali Imran: 135-136)
Menjaga konsistensi (istiqamah) di jalan meraih hidayang Allah tidaklah mudah. Penuh onak dan duri, serta jalan terjal harus dilewati. Berkumpul dengan orang-orang saleh akan membawa kita tetap pada jalur yang diinginkan.
Karena merekalah yang akan senantiasa mengingatkan kita, mengoreksi kesalahan kita, serta mengajak kita pada ketaatan kepada Allah.
Itulah beberapa jalan meraih hidayah dari-Nya. Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak “berhijrah” menuju ketaatan kepada Allah SWT. Sudah saatnya untuk membuang jauh gaya hidup yang penuh maksiat.
Kita jadikan sisa umur kita berkah dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, supaya kelak di akhirat kita dikumpulkan bersama dengan orang-orang saleh di surga-Nya. wallahu a’lam bish-shawab. []
Oleh: Dwi Rahayuningsih, S.Si
Blora, Jawa Tengah
Pengajar dan Anggota Revowriter
shalehacerdas@gmail.com