SEBAGIAN kita mungkin ada yang pernah berselisih kepada kerabat atau keluarganya sehingga menjadi penyebab terputusnya hubungan silaturahmi, kemudian berusaha untuk menyambung silaturahmi yang terputus tersebut namun dia tidak menerima niat baik yang kita lakukan.
Karena hal ini merupakan sesuatu yang berat, membalas keburukan dengan kebaikan adalah sesuatu yang berat apatahlagi jika kita mengetahui bahwa dia yang salah dan kita telah berusaha untuk berbuat baik dengannya dan kita telah minta maaf tetapi dia menolak permintaan maaf kita sehingga untuk menyambung silaturahmi menjadi sulit. Ulama kita memberi tingkatan dalam menyambung silaturahmi dengan empat jenis atau empat tingkatan:
BACA JUGA: Relaksasi Hati Menyambut Momen Silaturrahmi
Menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskannya
Menyambung tali silaturahmi kepada orang yang memutuskannya merupakan perkara yang berat dan hal ini tidak didapatan kecuali orang – orang yang bersabar dan orang – orang yang mengharapkan pahala yang besar disisi Allah Subhanahu wata’ala .
Pentingnya menyambung silaturahmi yang telah putus disebutkan dalam hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
“Bukanlah penyambung orang yang hanya membalas. Tetapi penyambung adalah orang yang apabila diputus rahimnya, dia menyambungnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5991).
Menyambung tali silaturahmi kepada orang yang mau menyambung tali silaturahmi dengan kita
Memutuskan silaturahmi dengan orang yang memutuskan silaturahmi dengan kita
Balasan keburukan adalah keburukan yang serupa walaupun hal ini bagaimana kita berusaha untuk menghindarinya karena menyambung tali silaturahmi manfaat dan keutamaannya sangat besar. Dan memutuskankan tali silaturahmi akan mendatangkan laknat dari Allah Subhanahu wata’ala.
Memutuskan silaturahmi dengan orang yang menyambung silaturahmi kepada kita
Oleh karena itu jika ada di antara kita yang pernah memutus tali silaturahmi kepada saudaranya hendaknya beristighfar kepada Allah SWT karena jangan sampai hal tersebut menjadi penyebab amalan kita tertahan ketika diangkat oleh Allah SWT.
Sebagaimana kata Allah SWT kepada para malaikatnya ketika amalan seorang hamba akan diangkat Allah SWT berkata kepada para malaikatnya: ”Tangguhkan amalan fulan dan fulan sampai ia berbaikan“,
Sebagaimana diterangkan dalam hadist Dari Abu Hurairah ra berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya perbuatan anak cucu adam diperlihatkan pada setiap kamis malam jumat, maka tidak akan diterima amalnya orang yang memutus tali silaturahmi.” (HR Ahmad).
Adapun jika kita sudah berusaha tidak memutus silaturahmi dan ia menolak maka akan menjadi tanggungan dan urusan dia kepada Allah Subhanahu wata’ala, adapun kita telah berlepas diri dari tanggung jawab dihadapan Allah Subhanahu wata’ala walaupun orang tersebut masih memilki hubungan kekerabatan dengan kita.
BACA JUGA: Yuk Menyambung Silaturrahim
Namun sebisa mungkin kita berusaha untuk menyambung silaturahmi yang telah putus sehingga rezeki dan umur kita dipanjangkan oleh Allah SWT. Dan hendaknya kita tidak termasuk orang – orang yang sengaja memutus tali silaturahmi dengan saudara muslim kita yang menyebakan hubungan komunikasi dan pembicaraan kita terhenti dan terputus.
Hal ini agar kita tidak termasuk yang diancam dalam hadist Rasulullah SAW yang melarang ummatnya untuk memboikot saudaranya selama tiga hari sebagaimana dalam hadist, Rasulullah SAW bersabda:
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR. Bukhari 6237 dan Muslim 2560).
Batas yang diberikan umat Rasulullah SAW dalam memboikot saudaranya selama tiga hari apabila lewat dari tiga hari maka akan menjadi haram seseorang memboikot saudaranya. oleh karenanya semua kita berasal dari satu tubuh yaitu Adam as.
Maka hendaknya kita memperbaiki hubungan di antara kita, baik hubungan komunikasi, hubungan silaturrahim, hubungan saudara muslim apabila terjadi perselisihan diantara kita dan sepantasnya kita menjaga hubungan kita di atas ukhuwah persaudaraan sesama muslim. []
SUMBER: MIM