ADA beberapa keutamaan hari Kamis.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memilih keluar pada hari Kamis ketika perang Tabuk, sebagaimana riwayat berikut: “Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bercerita: “Bahwasanya Nabi Shallallahhu ‘Alaihi wa Sallam keluar saat Perang Tabuk pada hari Kamis, dan Beliau menyukai keluar (bepergian) pada hari Kamis,” (HR. Bukhari No.2950).
Riwayat lain dari Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu juga: “Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis,” (HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 27178).
Adapun keutamaan bepergian pada waktu dhuha, karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mendoakan keberkahan padanya.
BACA JUGA: Senin dan Kamis, Pintu Surga Dibukakan
Dari Shakr Al Ghamidi Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Ya Allah Berkahilah umatku pada pagi hari mereka”. Dan jika ingin mengutus sariyah (kelompok kecil untuk mengintai musuh, pen) atau pasukan, Beliau mengutus mereka pada permulaan siang (pada waktu Dhuha). Dan Shakhr adalah seorang pedagang, dan Dia mengirim utusan dagangnya pada permulaan siang, hingga ia menjadi kaya dan mendapat harta yang banyak. (HR. At Tirmidzi No. 1212, katanya: hadits ini hasan. Abu Daud No. 2606, Abu Daud berkata: “Dia adalah Shakr bin Wada’ah.” Ibnu Majah No. 2236, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 18237. Ahmad No. 15557. Syaikh Al Albani berkata: “Hadits ini shahih, dihasankan oleh At Tirmidzi, dishahihkan oleh Ibnu Hibban, dan kuatkan oleh Ibnu Abdil Bar, Al Mundziri, Al Hafizh Ibnu Hajar, dan As Sakhawi.” Lihat Shahih Abi Daud No. 2345)
Sebagaimana telah diketahui, hari Kamis memiliki beberapa keutamaan, yakni:
1 Keutamaan Hari Kamis: Hari dibukanya pintu-pintu surga
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka saat itu akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan: ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai,” (HR. Muslim No. 2565, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 411, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 6626)
2 Keutamaan Hari Kamis: Hari diperiksanya amal manusia
Dari Abu Hurairah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Diperiksa amal-amal manusia pada setiap Jumat (baca: setiap pekan) sebanyak dua kali; hari senin dan hari kamis,” (HR. Muslim No. 2565)
3 Keutamaan Hari Kamis: Hari disunahkan untuk berpuasa
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, katanya: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpuasa Sya’ban, dan begitu semangat berpuasa pada hari Kamis dan Senin,” (HR. Ahmad No. 24584. Syakh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 24584)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: “Amal-amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka ketika amal saya diperiksa saat saya sedang berpuasa,” (HR. At Tirmidzi No. 747, katanya: hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan: shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 747)
Nah, jika seseorang melakukan safar pada hari Kamis dan juga shaum saat itu, maka dia telah mengumpulkan dua alasan dikabulkannya doa.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Ada tiga doa yang dikabulkan: Doa orang yang dizalimi, doanya musafir, dan doa orang tua untuk anaknya,” (HR. At Tirmidzi No. 1905, 3448, katanya: hasan. Abu Daud No. 1536, Ibnu Majah No. 3862, dan ini menurut lafaz At Tirmidzi. Syaikh Al Albani menghasankan dalam berbagai kitabnya, seperti Shahihul Jami’ No. 3030, 3031, 3032, 3033. Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 1905. Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 1536, Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 3862, Shahih At Targhib wat Tarhib No. 1655, 2226, 3132. As Silsilah Ash Shahihah No. 596)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: 1. Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, 2. Pemimpin yang adil, 3. Doa orang teraniaya,” (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, katanya: hasan. Ibnu Hibban No. 7387, Imam Ibnul Mulqin mengatakan: “hadits ini shahih.” Lihat Badrul Munir, 5/152. Dishahihkan oleh Imam Al Baihaqi. Lihat Shahih Kunuz As sunnah An Nabawiyah, 1/85. Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkannya. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 2526)
BACA JUGA: Puasa Qadha Dicicil Senin-Kamis, Bolehkah?
Ada pun berpuasa ketika safar adalah boleh saja jika tidak memberatkannya. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, katanya : “Tidak ada kesulitan bagi orang yang berpuasa, dan tidak ada kesulitan bagi yang berbuka (tidak puasa). Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah berpuasa dalam safar dan juga berbuka,” (HR. Muslim No. 1113)
4 Keutamaan Hari Kamis: Hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Allah membanyakkan Ad Dawwab di bumi pada hari Kamis,” (HR. Muslim No. 2789). []