ABU DHABI–Tiga ratus koin langka yang berasal dari peradaban Islam, dipamerkan di pusat Masjid Agung Sheikh Zayed, Abu Dhabi. Empat dari 300 koin tersebut menunjukan jejak sejarah Islam, yakni pada abad ke-7 atau bulan hijriah saat itu.
Empat koin tersebut adalah dua emas dan dua perak. Keempatnya akan dilelang pada 2 April 2020 mendatang di London senilai £ 700.000 atau Dh3,5 juta atau lebih dari Rp13 juta.
Menurut Morton dan Eden, yaitu satu-satunya juru lelang numismatik di dunia yang saat ini memegang lelang reguler dilakukan secara khusus untuk koin-koin dunia Islam, adanya koin-koin dengan sejarah Islam ini menjadi kohesi atau daya tari tersendiri bagi masyarakat.
BACA JUGA: Koin Emas dan Perak, Warisan Peradaban Islam
“Pada tahun-tahun awal penaklukan Muslim yang hebat tidak ada tradisi mata uang yang ada, sehingga para penguasa hanya mengadaptasi atau mengambil inspirasi dari mata uang apa yang digunakan untuk tujuan mereka sendiri,” kata Lloyd.
Kemudian, setelah tiga dekade berjalan atau dari masa ke masa koin-koin mulai berubah. Sehingga pada akhirnya melahirkan mata uang baru yang murni berasal dari Islam.
“Namun, setelah tiga dekade dalam berbagai bentuk koin hibrid, dalam 77 hijriah dinar emas Umayyah pertama kali dipukul, menandakan lahirnya mata uang baru yang murni Islam,” jelasnya.
Lloyd menambahkan, koin-koin langka dengan sejarah peradaban Islam ini sangat penting.
“Di pasar saat ini koin Islam sangatlah langka, seperti ini, sebagaimana dibuktikan harganya mencapai rekor luar biasa, yakni sebesar £ 3,72 juta yang dibayarkan untuk koin emas Islam dari ‘Tambang Komandan Setia di Hijaz’, kami jual di pelelangan koin Islami kami, pada Oktober tahun lalu,” ucapnya.
Dinar emas Umayyah saat ini menjadi salah satu benda langka, serta masih tetap merupakan koin termahal yang pernah dijual di pelelangan Eropa.
Adapun keempat koin emas yang akan dilelang pada 2 April 2020 mendatang adalah sebagai berikut:
1. Lot 1 – Solidus emas, diperkirakan dibuat pada tahun 60 Hijriah (Kisaran harga: £ 60.000 – £ 80.000). Koin emas ini dikeluarkan oleh penguasa muslim yang menguasai sebagian besar Kekaisaran Bizantium, termasuk Suriah, Yordania, Lebanon, dan Mesir
2. Lot 2 – perak ‘Standing Caliph’ Arab-Sasanian. Koin ini menunjukkan sosok khalifah berdiri dengan pedang di tangan menyajikan ekspresi yang mencolok dari kekuatan Islam, meskipun ada kesamaan yang jelas dalam pencitraan antara penggambaran kekaisaran Bizantium yang masih ada sampai sekarang.
Penaklukan muslim telah menyatukan tanah-tanah dari Bizantium di Barat dengan bekas Kekaisaran Sasan di Timur – kedua daerah sudah memiliki mata uang mereka sendiri yang sangat berbeda. Koin yang sangat langka ini kemungkinan dibuat di Damaskus pada masa pemerintahan Khalifah Abd al-Malik di sekitar 75 Hijriah.
3. Lot 3- Drachm Arab-Sasanian ‘Mihrab dan‘ Anaza’ (Estimasi harga £ 100.000 – £ 120.000). Kemungkinan berasal pada 75 Hijriah dan dibuat di Damaskus. Bagian depan menggambarkan payudara yang berlapis baja dan pedang berselubung dipegang di tangan kanan. Prasasti yang ditulis dalam Pahlawi menyatakan, patung itu adalah penguasa Sasania Khusraw.
BACA JUGA: Dianggap Luar Biasa, 1 Koin Dinar Milik Bani Umayyah Laku Rp57 M!
Kemudian di balik koinnya menunjukkan lengkungan yang didukung pada kolom (mihrab) di tengah yang merupakan staf tombak, di mana sejak itu telah diidentifikasi sebagai ‘anaza’ Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para sarjana memuji koin tersebut sebagai penggambaran paling awal dari fitur arsitektur Islam yang penting ini. Mereka juga menyarankan bahwa koin itu mungkin berperan dalam apa yang disebut perang gambar antara muslim dan kristen.
4. Lot 4 – Ikon militer drachm perak (estimasi harga: £ 120.000 – £ 150.000).
Salah satu drachma Arab-Sasanian terakhir yang dikeluarkan, yaitu koin yang terkait dengan Anbir terjadi pada 84 hijriah selama kekhalifahan Yazid B. Al-Muhallab. Bagian muka menunjukkan patung Sasanian yang mengenakan helm sebagai lawan dari mahkota yang lebih biasa.
Namun dibaliknya menunjukkan gambaran seorang prajurit yang mengancam. Tentara itu memakai baju besi rantai dan dipersenjatai dengan pedang dan tombak. Sementara prajurit tidak diidentifikasi secara eksplisit. Dia mungkin khalifah atau mungkin gambaran ideal pejuang muslim.
Koin tersebut dianggap sebagai simbol-simbol superioritas militer muslim. Dari perspektif sejarah, itu juga memberikan kesan akurat dan naturalistik dari senjata dan peralatan abad pertama hijriah. []
SUMBER: GULF NEWS