Oleh: Riza Febrita (Ummu Zayta)
Kontributor Islampos, tinggal di Bogor, Jawa Barat
DALAM Islam membangga-banggakan diri sendiri termasuk perbuatan ujub. Sedangkan menceritakan aib sendiri juga tidak diperkenankan. Sementara membicarakan orang lain adalah ghibah.
Ghibah adalah menggunjingkan orang lain untuk membicarakan aibnya, kekurangannya, kecacatannya, dan rahasianya. Bila orang yang diperbincangkan mendengar pasti merasa jengkel dan benci. Perbuatan semacam ini merupakan kedzaliman, meskipun yang dibicarakan itu sesuai dengan kenyataan.
BACA JUGA: Ghibah Berarti ‘Menggali Kuburan Sendiri’
Ada empat larangan kita membicarakan diri sendiri dan juga orang lain.
1 Larangan membuka aib dan menggunjing orang lain
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)
Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Tatkala aku dimi’raj, aku berpapasan dengan kaum yang kukunya dari tembaga lalu mereka mencakar wajah mereka dan dada mereka maka aku berkata: ‘Siapa mereka wahai Jibri?’ Jibril berkata: ‘Mereka adalah orang yang memakan daging manusia karena mereka menjatuhkan harga diri manusia.’”(HR Abu Daud)
Barangsiapa yang mencari aib saudaranya muslim maka Allah akan membuka aibnya. Dan barang siapa yang Allah buka aibnya maka allah membongkar keburukannya walaupun dia bersembunyi.’”(HR Attirmidzi)
2 Larangan membuka aib sendiri
Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di paginya ia berkata: wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu – padahal Allah telah menutup aibnya- dan di pagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya.” (HR Bukhori Muslim).
3 Larangan Memuji diri sendiri dengan niat Ria
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain (agar orang tahu amalnya), maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga-telinga hambaNya, Allah rendahkan dia dan menghinakannya.” (HR Thabrani)
BACA JUGA: Ceritakan Aib Sendiri, Tetapkah Berdosa?
4 Larangan memuji orang lain berlebihan
Rasulullah ﷺ telah bersabda, “Jika kalian melihat orang-orang yang suka memuji, maka tumpahkanlah debu ke mukanya.” (HR Muslim)
Nabi ﷺ pernah mendengar seorang lelaki sedang menyanjung lelaki lainnya dan melampaui batas dalam memujinya, lalu beliau bersabda, “Kalian telah menghancurkan atau mematahkan punggung orang tersebut.” (HR Bukhari). []