ADA beberapa manfaat bekam yang sangat luar biasa bagi tubuh.
Terapi bekam bukan lagi sesuatu yang asing bagi umat Muslim, mengingat Rasulullah ﷺ juga senang berbekam. Pengobatan alternatif ini dengan cara meletakkan cangkir khusus di kulit selama beberapa menit untuk membuat kulit terisap sehingga darah kotor bisa keluar.
Hal itu bertujuan untuk meringankan rasa sakit, mengurangi pembengkakan, memperlancar aliran darah, relaksasi dan sebagai jenis pijat jaringan dalam.
BACA JUGA: Waktu Terbaik Berbekam
Bekam dipercaya meningkatkan aliran darah khusus di area yang dikop serta menstimulasi “energi alami” tubuh. Biasanya bagian kulit yang disedot selama beberapa menit itu meninggalkan bekas kemerahan atau keunguan. Beberapa manfaat berbekam di antaranya:
1- Manfaat Bekam: Redakan sakit kepala
Jika Anda yang sering kena sakit kepala dan migrain, tidak ada salahnya mencoba bekam. Adapun titik-titik terbaik untuk menyembuhkan keluhan ini adalah di leher dan kepala. Meski begitu, sedikit bagian rambut Anda harus rela dicukur agar bisa dibekam.
2- Manfaat Bekam: Atasi kelelahan
Tahukah Anda bila kelelahan bisa diatasi dengan terapi bekam? Selain dengan istirahat, menjaga pola diet, dan terapi pijatan, kelelahan bisa diatasi dengan melakukan terapi bekam. Kelelahan yang diakibatkan oleh syaraf-syaraf yang kaku bisa diredakan dengan terapi bekam.
3- Manfaat Bekam: Redakan nyeri
Bekam juga mungkin bermanfaat untuk mengatasi nyeri. Sebuah studi dari 2011 dari 7 percobaan terkontrol acak menemukan bahwa orang mengalami pengurangan nyeri bermakna dengan kop dibandingkan dengan obat pereda nyeri, obat anti virus atau bantalan panas.
BACA JUGA: Nasihat Bekam dari Penduduk Langit
4- Manfaat Bekam: Relaksasi
Saat pertama kali bekam, Anda akan merasa badan seperti dipijat dengan lembut. Titik-titik bekam ternyata bisa membuat badan relaks berada di punggung dan leher. Khasiatnya sendiri untuk menyembuhkan nyeri otot, nyeri punggung, dan leher yang kaku.
Studi 2008 di Iran terhadap efek “bekam basah” yang mengombinasikan penyedotan dengan perdarahan terkontrol dari kulit yang disedot menemukan bahwa peserta mengalami rata-rata 66 persen penurunan nyeri sampai tiga bulan setelah terapi, juga 13 hari lebih sedikit sakit kepala per bulan. []
SUMBER: SUARA