DIANTARA banyak tokoh muslim teladan yang menginspirasi, terdapat 4 muslimah teladan yang disebutkan dalamhadis nabi.
Anas meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Di antara wanita-wanita dunia yang telah mencapai kesempurnaan dan yang layak diikuti adalah (empat berikut): Maryam binti Imran; Khadijah binti Khuwailid; Fatimah binti Muhammad dan Aasiyah istri Fir’aun.” (HR Tirmidzi)
BACA JUGA: Muslimah yang Berkualitas Lebih Unggul dari Bidadari Ahli Surga
Berikut profil singkat keempat muslimah teladan sepanjang sejarah itu:
Muslimah teladan: Maryam Binti ‘Imran
Dia mengabdikan hidupnya untuk berdoa dan menyembah Yang Mahakuasa. Meskipun belum menikah, dia secara ajaib melahirkan ‘Isa. Dia dituduh berzinah dan dihukum karena mencemarkan nama baik keluarga. Tapi ‘Isa berbicara dari buaian dan membebaskan ibunya dari segala tuduhan.
Ketika Maryam menyerahkan hidupnya kepada Allah, Allah memberinya anugerah yakni seorang anak yang melindungi integritasnya bahkan ketika dia masih dalam buaian.
Muslimah teladan: Khadijah Binti Khuwailid
Dia sangat bijaksana, cerdas, lembut dan berpengaruh. Dia disebut Tahira (suci dan murni) bahkan di era kebodohan. Dia sangat kaya dan seorang wanita bisnis yang sukses. Dia menikah dengan Nabi Muhammad ﷺ. Dia adalah pilar pendukungnya; dia percaya padanya ketika semua orang meragukannya. Dia melayani sebagai perlindungannya, menghiburnya, mendukungnya dan merawatnya ketika dia sendirian, bingung dan ketakutan. Dia berdiri di sampingnya ketika semua orang menghindarinya. Dia adalah orang kepercayaan dan menara kekuatan pertamanya.
BACA JUGA: 6 Wanita Muslim yang Berpengaruh dalam Sejarah Peradaban Dunia
Muslimah teladan: Fatimah Binti Muhammad ﷺ
Dia adalah anak bungsu Nabi ﷺ. Hidupnya adalah kehidupan yang sangat miskin dan penuh perjuangan. Dia terus-menerus melihat ayahnya dianiaya, dihina dan dizholimi oleh orang-orang kafir. Dia tidak menyerah begitu saja tetapi bergabung dalam perjuangan untuk membela ayahnya dan misi mulianya.
Demikian juga sebagai istri, Fatimah mendampingi Ali bin Abi Thalib dengan kesabaran dan ketulusan, meski dihadapkan pada kesulitan-kesulitan hidup dan kekurangan material.
Muslimah teladan: Aasiyah Binti Muzahim
Ketika dia menyatakan imannya, Fir’aun mulai menghukumnya. Dia akhirnya dihadapkan pada pilihan: ‘menarik kembali keyakinannya atau menghadapi kematian.’ Dia memilih untuk tetap teguh pada imannya dan akhirnya menjadi martir. Dia telah dihormati dengan disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Dan Allah memberikan perumpamaan orang-orang yang beriman: istri Firaun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkan untukku di dekat-Mu sebuah rumah di surga dan peliharalah aku dari Firaun dan perbuatannya dan peliharalah aku dari orang-orang yang zalim.” (QS At Tahrim: 11)
BACA JUGA: Muslimah Pengukir Sejarah
Kehidupan Maryam ditandai dengan kesalehan, kesucian dan iman.
Khadijah tidak menyerah pada jebakan kekayaan, atau kekuasaan/ketenaran.
Fatimah mempraktikkan keteguhan dalam menghadapi kesulitan yang tak berkesudahan dan dinobatkan sebagai ‘pemimpin semua wanita di Jannah.’
Assiyah memilih iman daripada kemewahan.
4 wanita ini memiliki kepribadian spiritual yang solid. Mereka mencapai yaqiin sejati (keadaan keyakinan tanpa keraguan). Mereka semua mendukung, penuh kasih dan patuh. []
SUMBER: ILMFEED